Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Diproyeksi Terus Menguat meski Vaksin Covid-19 Ditemukan

Chief Investment Officer DBS, Hou Wey Fook mengatakan, meskipun vaksin Covid-19 tidak lama laga akan segera ditemukan dan didistribusikan, investasi di instrumen beresiko rendah seperti emas masih menjanjikan.

"Emas masih terus bergerak menguat, perkiraan 12 bulan berada pada 2,300 dollar AS per ons," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (4/10/2020).

Menurut dia, harga emas akan didorong oleh tiga sentimen utama yaitu pelemahan imbal hasil obligasi, kurs dollar AS dan potensi resesi yang terjadi di berbagai negara dunia.

"Emas sebagai diversifikasi risiko telah terbukti sebagai pelindung nilai efektif, mengungguli sebagian besar mata uang termasuk dollar," tuturnya.

Oleh karena itu, Wey menyarankan kepada para investor untuk melakukan diversifikasi investasi. Emas masih bisa menjadi opsi utama untuk mencari keuntungan.

"Alasan lain untuk mempertimbangkan investasi di aset berisiko rendah (safe havens), seperti emas, yang telah berkinerja baik dalam kondisi inflasi," ujarnya.

Lebih lanjut Wey menjelaskan, satu-satunya momen harga emas sempat anjlok cukup dalam terjadi pada tahun 1980-an.

Pada saat itu, penurunan harga emas terjadi dipicu oleh inflasi, harga minyak tinggi, dan suku bunga acuan yang terus ditingkatkan.

Namun, Wey meyakini hal serupa belum akan terjadi dalam waktu dekat.

https://money.kompas.com/read/2020/10/04/072850826/harga-emas-diproyeksi-terus-menguat-meski-vaksin-covid-19-ditemukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke