Adapun metode yang digunakan adalah random sampling. Survei ini dilakukan kepada 1.526 responden dan memiliki margin error sebesar lima persen.
“Yang menarik ketika ditanya apakah saat libur panjang akan melakukan perjalanan, yang menjawab ya hanya 23 persen yang akan melakukan perjalanan. 77 persen tidak,” ujar Kepala Badan Litbang Kemenhub Iniyatun dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).
Adapun karakteristik responden dalam survei ini terdiri dari 61 persen laki-laki dan 39 persen perempuan. Rentang usianya 31-40 tahun (33,2 persen), 41-50 tahun (24,7 persen), 21-30 tahun (24,9 persen), dan lainnya.
Dari segi pekerjaan, 43,3 persen PNS, 18 persen karyawan swasta, dan sisanya pekerjaan lain-lain.
Sementara itu, mengenai daerah asal responden didominasi oleh Jabodetabek (40,10 persen), Jawa Timur (13,7 persen), Jawa Tengah (9,96 persen), dan Jawa Barat (9,31 persen).
“Alasan mereka tidak melakukan perjalanan karena merasa lebih aman di rumah saja (50,6 persen), mencegah tertular Covid-19 (40,5 persen), tidak memiliki biaya (7,7 persen), dan masih belum percaya naik angkutan umum (1,2 persen),” kata Umiyatun.
Sementara itu, dari 23 persen responden yang menjawab akan melakukan perjalanan saat libur panjang nanti, mayoritas ingin berlibur ke tempat wisata. Sisanya, mereka mengatakan ingin pulang kampung.
“Daerah tujuan terbanyak ke Jawa Tengah 21,61 persen, Jawa Barat 20,17 persen, Jawa Timur 15,56 persen, dan 9,31 persen ke wilayah lainnya,” ungkapnya.
Masih berdasarkan hasil survei tersebut, mayoritas masyarakat yang ingin bepergian saat libur panjang nanti akan menggunakan kendaraan pribadi sebanyak 64 persen. Sisanya menggunakan moda transportasi lainnya.
https://money.kompas.com/read/2020/10/23/163100526/survei-kemenhub-ke-1526-responden-mayoritas-tak-ingin-berpergian-saat-libur