Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Risiko Terjaga, Industri Jasa Keuangan Masih Stabil

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, industri jasa keuangan masih dalam kondisi stabil dengan profil risiko yang terjaga.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, permodalan lembaga jasa keuangan terjadi stabil pada level memadai.

Rasio CAR naik sebesar 23,39 persen pada September 2020.

RBC industri asuransi jiwa dan asuransi umum juga terjaga masing-masing sebesar 506 persen dan 330 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan sebesar 120 persen.

"Dengan gambaran itu, maka dapat kami simpulkan industri jasa keuangan secara umum masih stabil dengan profil risiko terjaga," kata Wimboh dalam konferensi pers Perkembangan Sektor Jasa Keuangan, Senin (2/11/2020).

Wimboh menuturkan, terjaganya sektor jasa keuangan pada September 2020 terlihat dari rasio kredit macet (non performing loan/NPL) yang menurun.

Bulan ini, NPL berada di level 3,15 persen, turun dari 3,22 persen di bulan Agustus 2020. Sementara NPF sebesar 4,9 persen.

Penyaluran kredit tercatat melemah, hanya 0,12 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari bulan sebelumnya sebesar 1,04 persen.

Secara bulanan (month to month/mtm), kredit tumbuh 0,16 persen ditopang oleh bank pelat merah.

"Risiko nilai tukar perbankan juga dapat dijaga pada level rendah, terlihat dari rasio Posisi Devisa Neto (PDN) sebesar 1,6 persen, jauh di bawah ambang batas ketentuan 20 persen," ucapnya.

Selain profil risiko yang terjaga, kata Wimboh, likuiditas dan permodalan bank masih dalam level memadai.

Per 21 Oktober 2020, rasio AL/NCD dan AL/DPK masing-masing 154,01 persen dan 32,94 persen.

Keduanya jauh di atas threshold sebesar 50 persen dan 10 persen.

Berbanding dengan kredit, pertumbuhan DPK semakin kuat. Pada September, DPK kembali tumbuh dobel digit mencapai 12,88 persen (yoy), seiring penempatan dana pemerintah di perbankan.

"Hal ini terlihat dari pertumbuhan DPK pada bank BUMN dan BPD yang merupakan bank-bank penerima dana dari pemerintah," papar Wimboh.

Sementara di pasar modal sampai 26 Oktober 2020, jumlah penawaran umum yang dilakukan korporasi mencapai 141 penawaran, dengan total penghimpunan dana mencapai Rp 93,4 triliun.

Dari jumlah penawaran umum tersebut, 45 di antaranya dilakukan oleh emiten baru. Dalam pipeline saat ini, ada 49 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi Rp 20,75 triliun.

Adapun di industri asuransi, penghimpunan premi mencapai Rp 17,8 triliun dengan rincian asuransi jiwa Rp 11,6 triliun serta asuransi umum dan reasuransi Rp 6,2 triliun.

"Pertumbuhan premi asuransi umum dan reasuransi masih terkontraksi, yakni sebesar 3,25 persen. Premi asuransi jiwa juga terkontraksi sebesar -11,38 persen dari Agustus 2020 yang sebesar -9,3 persen," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/11/02/164528326/profil-risiko-terjaga-industri-jasa-keuangan-masih-stabil

Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke