Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisnis Tanaman Hias Perlu Jago Pertanian Enggak Sih?

Permintaan yang tinggi tentu menjadi peluang bagi para pembudidaya yang memilih menjadikan tanaman hias sebagai ladang bisnis. Di sisi lain, semakin banyak yang juga berminat untuk bisa terjun ke bisnis tanaman hias.

Tapi apakah untuk jadi penjual tanaman hias perlu memiliki pengetahuan mengenai teknik pertanian yang layaknya petani?

Salah satu penjual tanaman hias yang sudah menembus pasar ekspor, Mas Ayu Febiryanti menilai, latar belakang apapun bisa terus ke bisnis tanaman hias. Asalkan tekun menjalankannya.

Ia bilang, seperti dirinya yang berlatar belakang pendidikan hukum, tak memiliki sedikit pun latar belakang pendidikan pertanian maupun bisnis, tapi tetap bisa mendulang keuntungan dari tanaman hias.

"Saya background hukum, S2-nya Notaris, dan baru menyukai tanaman hias di 2017. Pada saat itu, saya mengisi tanaman hias di rumah dengan blank, enggak punya basic apa-apa, dan enggak paham jenis-jenisnya," ujarnya kepada Kompas.com, dikutip Sabtu (19/12/2020).

Menurut pemilik akun instagram @floraayunusantara itu, dirinya memulai budidaya tanaman hias hanya berdasarkan hobi, pilihan jenis tanamannya pun hanya menurut selera. Seiring berjalannya waktu, ia pun mulai memahami sektor tanaman hias dengan baik.

"Saya beli hanya berdasarkan mata dan selera saya saja. Lalu karena cantik saya suka posting tanaman saya ke instagram," ungkap dia.

Ternyata postingan-postingan itu berhasil menarik banyak peminat, terutama dari luar negeri. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi awal mula Ayu memulai bisnis tanaman hias.

Kini dia telah memasarkan tanaman hiasnya ke Amerika Serikat (AS), Kanada, Eropa salah satunya Islandia, hingga Uni Emirat Arab (UEA), salah satunya Dubai.

"Jadi tanpa punya background sekolah bisnis atau ilmu pertanian, bisnis tanaman hias juga bisa dijalankan kok," kata dia.

Bisnis dari Rumah

Ayu merupakan salah satu pebisnis tanaman hias yang berhasil memanfaatkan kapasitas kediamannya untuk melakukan budidaya. Sehingga bisa tetap berperan sebagai ibu rumah tangga sembari menjalankan usaha tanaman hiasnya.

"Jadi (kegiatan) ini cukup menyenangkan karena bisa kerja di rumah, enggak perlu kemana-mana dan berdasarkan hobi," kata dia.

Langkah yang diambil Ayu tersebut sejalan dengan Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyatakan, memulai usaha tanaman hias bisa di dilakukan dari rumah karena tidak perlu punya lahan yang luas.

Perkarangan maupun balkon rumah yang terbuka bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman hias. Mengingat nilai ekonomi tanaman hias yang selalu tinggi di kalangan penghobi, maka ini bisa menjadi peluang untuk menambah pemasukan.

Mengutip akun instagram resmi Kementan, Sabtu (19/12/2020), ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memulai bisnis tanaman hias dari rumah.

Pertama, tanam sesuai tren. Memilih tanaman hias untuk ditanam perlu kejelian dalam melihat tren pasar. Sebab, tanaman hias yang bernilai ekonomi tinggi biasanya yang mengikuti tren dan minat pasar dalam waktu tertentu.

Kedua, tanam dalam pot variatif. Tanaman hias identik dengan hiasan atau wadah yang variatif. Pilihlah wadah sesuai ukuran atau karakter pertumbuhan tanaman hias yang sesuai.

Ketiga, perawatan telaten. Ketika memiliki inisiatif usaha, maka penyiraman, pemupukan, dan penggantian tanah perlu dilakukan dengan telaten. Seperti penyiraman dilakukan teratur dua kali sehari.

Keempat, pangkas secara estetis. Nilai jual tanaman hias dilihat pula dari penampilannya yang estetis. Maka, tanaman hias perlu rutin di pangkas agar tetap sesuai dengan wadahnya.

Serta kelima, jenis tanaman hias. Tanaman hias dalam pot yang kerap menjadi incaran adalah bambu, peace lily, spider plant, kaktus, asparagus ferns, hingga pohon ara.

https://money.kompas.com/read/2020/12/19/181609426/bisnis-tanaman-hias-perlu-jago-pertanian-enggak-sih

Terkini Lainnya

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke