Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Minta China Buka Akses Pasar Porang hingga Nanas

Upaya itu dibahas dalam pertemuan antara delegasi pemerintah Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dengan delegasi pemerintah China yang dipimpin Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

Pertemuan berlangsung di Kawasan Danau Toba, Parapat, Sumatra Utara, pada Selasa (12/1/2021) lalu.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang tergabung dalam delegasi pemerintah Indonesia mengungkapkan, dalam pertemuan itu pihaknya menyampaikan beberapa hambatan perdagangan produk Indonesia untuk masuk ke pasar China.

"Serta membahas pula kelanjutan dari perjanjian perdagangan yang sudah ada dengan China, dalam rangka bilateral maupun multilateral," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/1/2021).

Menurut Jerry, dalam pertemuan tersebut, pemerintah RI menyampaikan kepada pemerintah China untuk membuka akses pasar lebih luas bagi produk-produk Indonesia, antara lain porang (konjac chips), buah nanas segar, sarang burung walet, hewan akuatik hidup baik untuk konsumsi manusia, hias, dan breeding, serta hewan akuatik beku.

Selain itu lanjut dia, pemerintah RI juga menyampaikan harapannya agar mendapatkan dukungan dari pemerintah China terkait produk porang Indonesia yang aksesnya dihentikan pemerintah China pada 1 Juni 2020.

Lantaran China menilai produk porang Indonesia tidak memenuhi ketentuan keamanan pangan yang ditetapkan pemerintah China.

Meski demikian, Indonesia telah merespons dengan melakukan dan menyampaikan Questionnaire for Risk Assessment of Konjac Chip from Indonesia kepada General Administration of Custom China (GACC) melalui nota diplomatik sejak 24 September 2020.

"Untuk itu, melalui pertemuan ini pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Kementerian Luar Negeri China agar dapat mempercepat kajian ulangnya atas asesmen risiko yang diajukan Indonesia tersebut, dan kembali membuka akses produk porang Indonesia,” imbuh Jerry.

Sedangkan untuk produk nanas segar Indonesia, pemerintah RI mengharapkan agar proses penyelesaian isu pembukaan akses pasar buah nanas asal Indonesia dapat dipercepat karena telah tertunda selama lebih dari empat tahun.

“Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan pemerintah China agar kedua negara dapat melakukan penandatanganan protokol ekspor pada 2021. Hal ini mengingat akses pasar produk buah segar asal Indonesia ke China masih sangat terbatas," katanya.

Adapun terkait pembukaan akses pasar produk hewan akuatik hidup, pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan pemerintah China agar kedua negara dapat segera menyelesaikan pembahasan ‘Protocol on Inspection and Quarantine Requirements for the Exit-Export of Aquatic Animals’ sehingga dapat ditandatangani pada tahun ini.

Usulan pemerintah RI atas registrasi eksportir hewan akuatik hidup asal Indonesia juga diharapkan dapat segera diproses GACC. Selain itu, Indonesia berharap agar isu hambatan nontarif bagi produk hewan akuatik beku (frozen seafood) ke pasar China dapat segera diselesaikan

Sementara terkait produk sarang burung walet, pemerintah RI mengajukan agar pemerintah China dapat memberikan bimbingan teknis bagi perusahaan sarang burung walet Indonesia sehingga dapat memenuhi ketentuan kapasitas dan syarat eksportasi ke China.

Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama sebagai negara eksportir sarang burung walet ke China dengan pangsa pasar sebesar 75,3 persen.

Nilai impor sarang burung walet China dari Indonesia pada periode Januari-November 2020 mencapai 350,93 juta dollar AS, atau meningkat sebesar 88,6 persen dari periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 186,07 juta dollar AS.

"Kami berharap di tahun 2021 pemerintah China bisa membuka akses lebih luas bagi produk sarang burung walet dan buah nanas Indonesia untuk memenuhi permintaan masyarakat China yang cukup tinggi," kata Jerry.

Terkait dengan kerja sama perdagangan, Jerry menambahkan, Indonesia dan China sepakat membentuk Working Group on Trade (WGT) untuk menjalin dan meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara.

Selain itu, melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang telah ditandatangani pada 15 November 2020, juga diharapkan mampu memberikan peluang bagi kedua negara dalam meningkatkan volume perdagangan.

Adapun total nilai perdagangan Indonesia-China periode Januari-November 2020 mencapai 63,39 miliar dollar AS.

Pada periode itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke China mencapai 26,61 miliar dollar AS, atau naik 12,79 persen dibandingkan periode yang sama di 2019 dengan nilai 23,59 miliar dollar AS.

Komoditas utama ekspor nonmigas Indonesia ke China adalah besi dan baja, minyak kelapa sawit, serta batu bara.

https://money.kompas.com/read/2021/01/14/111200926/indonesia-minta-china-buka-akses-pasar-porang-hingga-nanas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke