Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Investor Mulai Beralih dari AS ke China, Ini Alasannya

Hal itu terefleksikan dengan anjloknya realisasi investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) AS pada 2020, yang mencapi 49 persen dibanding tahun sebelumnya, atau hanya menjadi 134 miliar dollar AS.

Pada saat bersamaan, di tengah merebaknya pandemi, FDI China masih mampu tumbuh sebesar 4 persen menjadi 163 miliar dollar AS pada tahun lalu.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ini merupakan kali pertama realisasi FDI Negeri Tirai Bambu melampaui Negeri Paman Sam.

Dengan demikian, China saat ini menjadi negara yang berhasil mendatangkan investor asing terbesar di dunia.

Dikutip dari CNN, Senin (25/1/2021), terus tumbuhnya perekonomian dan keberhasilan penanganan Covid-19 China, menjadi alasan utama para investor asing beralih dari AS.

Meskipun Covid-19 menjadi sentimen utama yang menggerus realisasi FDI AS, tren penurunan investasi sudah mulai terlihat sebelum pandemi merebak.

Mengacu pada data Departemen Perdagangan AS, setelah mencapai level tertinggi 440 miliar dollar AS pada 2015, realisasi FDI terus merosot setiap tahunnya.

Kebijakan Mantan Presiden AS Donald Trump yang mengedepankan proteksi perdagangan dalam negeri, menjadi faktor utama kebijakan perdagangan antar negara khususnya dengan China.

Namun penurunan FDI paling dalam terjadi pada tahun lalu dengan hampir seluruh sektor investasi mengalami penurunan.

Di sisi lain, China berhasil memanfaatkan momentum pertumbuhan dan juga pemulihan ekonomi dari pukulan Covid-19.

Sebagaimana diketahui, pada saat kebanyakan negara mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, perekonomian China masih mampu tumbuh positif, yakni sebesar 2,3 persen.

https://money.kompas.com/read/2021/01/25/130000226/investor-mulai-beralih-dari-as-ke-china-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke