Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aplikasi Kencan Melantai di Wall Street, Wanita Ini Jadi Miliarder Termuda di Dunia

Hal itu membuat CEO sekaligus pendiri dari Bumble, Whitney Wolfe Herd menjadi miliarder termuda di usia 31 tahun.

Dikutip dari Forbes, Senin (15/2/2021), Whitney menjadi the world's youngest self made billionaire alias miliarder termuda dengan usahanya sendiri dan bukan berasal dari warisan.

Harga saham Bumble sempat melesat di awal perdagangan, dan membuat total nilai kekayaan Wolfe Herd mencapai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000).

Di pembukaan perdagangan saham kala itu, harga saham Bumble dibuka di kisaran 76 dollar AS, lebih tinggi dibanding harga IPO di kisaran 43 dollar AS per saham.

Berdasarkan prospektus perusahaan, Whitney memiliki 21,54 juta saham, atau setara dengan 11,6 persen dari keseluruhan nilai perusahaan.

Selain menjadi miliarder termuda dari usahanya sendiri, Whitney juga menjadi CEO perempuan termuda pertama yang membawa sebuah perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di bursa AS.

Bumble merupakaan aplikasi kencan terbesar kedua yang go public, setelah induk perusahaan Match.com, Match Group, IPO di tahun 2015 lalu.

Sebelumnya, Match Group juga sempat mencoba untuk membeli perusahaan Bumble di tahun 2017 dalam kisaran harga 450 juta dollar AS.

Dengan nilai saham di kisaran 76 dollar AS, maka kapitalisasi pasar Bumble saat ini mencapai 8,6 miliar dollar AS. Sementara Match Group, yang juga memiliki aplikasi kencan Tinder saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar 45 miliar dollar AS.

Pada sembilan bulan pertama tahun 2020, Bumble melaporkan pendapatan perusahaan sebesar 417 juta dollar AS, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 363 juta dollar AS.

Di sisi lain, Match Group mencatatkan pendapatan yang lebih tinggi, yakni 1,7 miliar dollar AS di tahun 2020, dari yang sebelumnya 1,5 miliar dollar AS.

Whitney mendirikan Bumble di tahun 2014, setelah dirinya menggugat Tinder, yang sebelumnya menjadi tempat ia bekerja, dengan tuduhan pelecehan seksual.

Dia menyatakan bahwa mantan bos dan pacarnya, Justin Mateen, telah mengirim ancaman, teks yang menghina, dan mencabut gelar pendiri bersama di Tinder. Tinder membantah melakukan kesalahan, dan kasus itu diselesaikan dengan cepat dan rahasia.

Setelah meninggalkan Tinder, Whitney bekerja dengan Andrey Andreev, seorang miliarder Rusia yang berbasis di London yang telah membangun aplikasi kencan online yang sukses untuk pasar Eropa dan Amerika Latin, untuk memulai Bumble.

Di Bumble, pihak wanitalah yang dapat melakukan pendekatan terlebih dahulu, faktor pembeda dari Tinder dan aplikasi kencan online lainnya.

Andreev keluar dari perusahaan pada November 2019, empat bulan setelah Forbes menerbitkan penyelidikan yang menemukan dugaan adanya suasana misoginis di kantor London, di bawah kepemimpinan Andreev.

Tuduhan tersebut bertentangan dengan slogan pemberdayaan wanita yang diusung Bumble.

Perusahaan menyangkal sebagian besar tuduhan, dan meluncurkan penyelidikan internal yang dipimpin oleh firma hukum ketenagakerjaan Inggris Doyle Clayton.

Hasil pemeriksaan internal menyimpulkan, tuduhan utama yang dibuat oleh artikel Forbes, yakni terdapat suasana misoginis di kantor London tidak benar.

Meski demikian, investigasi memang mengidentifikasi sejumlah kecil karyawan saat ini dan mantan karyawan yang merasa ada unsur seksisme di perusahaan tersebut.

Perusahaan ekuitas swasta Blackstone Group turun tangan untuk membeli saham Andreev pada November 2020. Di dalam kesempatan tersebut, Blackstone membeli Bumble di harga 3 miliar dollar AS.


https://money.kompas.com/read/2021/02/15/091100626/aplikasi-kencan-melantai-di-wall-street-wanita-ini-jadi-miliarder-termuda-di

Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke