Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PLN Tidak Terima Penghematan Biaya Akibat Harga Batu Bara Anjlok, ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga batu bara acuan mengalami tekanan sepanjang tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

Ini kemudian membuat PT PLN (Persero) tidak mendapatkan penghematan biaya batu bara.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, selama ini, PLN sebagai penyedia tenaga listrik untuk kepentingan umum mendapatkan harga batu bara khusus yakni sebesar 70 dollar AS per metrik ton.

Ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 255.K/30/MEM/2020.

Namun, sepanjang tahun lalu rata-rata harga batu bara acuan berada di bawah 70 dollar AS per metrik ton. Dengan demikian, PLN tidak mendapatkan penghematan biaya.

"Selama tahun 2020 harga batubara relatif lebih rendah dari capping harga 70 dollar AS per ton sehingga tidak ada penghematan biaya," kata Arifin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (22/3/2021).

Padahal, pada tahun 2018 dan 2019, PLN menerima penghematan biaya yang cukup besar akibat kebijakan tersebut.

Tercatat, sepanjang tahun 2018 rata-rata harga batu bara acuan sebesar 99 dollar AS per ton dan pada tahun 2019 sebesra 77,9 dollar AS per ton.

"Pemerintah menetapkan kebijakan harga batu bara untuk pembangkit kepentingan umum dipatok 70 dollar AS per metrik ton, sehingga terjadi penghematan biaya pembagkitan masing-masing untuk tahun 2018 kurang lebih Rp 17,9 triliun dan tahun 2018 kurang lebih Rp 11 triliun," tutur Arifin.

Harga batu bara acuan khusus pembangkit kepentingan umum disebut tidak dapat ditetapkan pada level di bawah 70 dollar AS per metrik ton.

Pasalnya, ini diproyeksi dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pasokan batu bara dalam negeri.

"Ini diperkirakan akan terjadi potensi kecenderungan ekspor yang menimbulkan kelangkaan batu bara dalam negeri," ujar dia.

Semenjak awal tahun 2021, rata-rata harga batu bara acuan telah menunjukan tren pemulihan, dan berhasil menembus level 70 dollar AS per metrik ton.

Dengan demikian, PLN diharapkan dapat kembali menerima penghematan biaya batu bara.

https://money.kompas.com/read/2021/03/22/190952326/pln-tidak-terima-penghematan-biaya-akibat-harga-batu-bara-anjlok-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke