Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN WORKLIFE KOMPASIANA] Manfaat Overthinking bagi Karyawan | Pamitlah Baik-baik saat Resign | Mencari Pengalaman Kerja yang Baik

KOMPASIANA---Tidak terasa sudah hampir satu tahun para karyawan memilih bekerja di rumah.

Namun, hingga kini tak sedikit orang yang kesulitan dalam menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

Padahal, untuk membangun keseimbangan kerja itu penting dilakukan agar kita tidak melulu memikirkan hal-hal yang kadung terlewat batas.

Bisa saja kamu overthinking alias memikirkan suatu hal terlalu berlebihan. Pasalnya sikap overthinking lebih banyak membawa dampak buruk, serta bisa menimbulkan kecemasan.

Bagaimana caramu dalam mengelola pikiran selama bekerja di rumah agar tidak overthinking?

1. Tidak Selalu Negatif, Inilah 3 Manfaat Overthinking bagi Karyawan

Kompasianer Indra Rahadian membuat pertanyaan unik terkait overthinking: benarkan memikirkan sesuatu secara berlebihan atau overthinking selalu berakibat buruk?

Malah sering kali ketika overthinking itu berpikir panjang dan rumit yang dibutuhkan untuk mencari solusi terbaik dan sederhana.

Sayangnya, sebenarnya itu yang kita perlukan adalah memilih, lalu memilah, hingga menemukan cara yang sesuai.

"Bila sebagian kita merasa overthinking, baik itu perihal pekerjaan, kehidupan pribadi atau sesuatu yang terjadi di luar kendali kita. Maka, jalan keluar terbaik adalah menjadi tulus," tulis Kompasianer Indra Rahadian.

Karena dalam dunia kerja overthinking kerap dituding sebagai penyebab stres.

Padahal, lanjutnya, jika dapat diatasi dengan baik, hal itu dapat memberikan manfaat. (Baca selengkapnya)

2. Ingin Resign? Pamitlah Baik-baik, Jangan Jadi Pelaku Ghosting

Idealnya karyawan yang berniat resign perlu memberi waktu yang cukup bagi perusahaan untuk mencari penggantinya.

Akan tetapi tidak sedikit karyawan yang memilih pergi begitu saja, seperti melakukan ghosting: tiba-tiba tidak masuk kerja tanpa kabar dan tidak dapat dihubungi.

Kalaupun sudah mendapat tawaran pekerjaan baru dari perusahaan lain, misalnya, menurut Kompasianer Siska Dewi itu tidak etis dan tidak dapat dibenarkan.

"Alangkah baiknya jika pamit secara baik-baik sebagaimana ia juga datang secara baik-baik pada saat melamar kerja," tulis Kompasianer Siska Dewi.

Karena apapun alasannya, tindakan seperti itu amat tidak bertanggung jawab dan sangat tidak profesional dalam dunia kerja. (Baca selengkapnya)

3. Duhai Pekerja, Fokuslah pada Eksperimen Bukan Experience

Pengalaman memang penting, tapi kita mesti memastikan mengisi lama waktu pengalaman itu dengan eksperimen yang bermutu dan meningkatkan kualitas pengalaman di tempat kerja.

Kita tentu menghargai pengalaman. Tapi, menurut Kompasianer Taura, kita bisa menghindari menjadi pribadi yang kerap "ditipu" oleh pengalaman itu sendiri.
"Seolah-olah punya pengalaman yang banyak, tapi sesungguhnya sama sekali minim," tulis Kompasianer Taura.

Lantas, bagaimana agar kita bisa mengetahui dan mencari pengalaman yang sebenarnya di tempat kerja? (Baca selengkapnya)

***

Simak beragam ulasan mengenai dunia kerja di Kompasiana pada sub-kategori: Worklife.

https://money.kompas.com/read/2021/03/23/181800126/-tren-worklife-kompasiana-manfaat-overthinking-bagi-karyawan-pamitlah-baik

Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke