Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Alasan Selingkuh dengan Rekan Kerja | Dari "Curhat" Berujung Perselingkuhan | Membalas Perselingkuhan dengan Selingkuh?

KOMPASIANA---Perasaan saling percaya dan bisa menjaga perasaan dengan setia adalah kunci untuk mempertahankan hubungan dari perselingkuhan.

Namun, masih ada lagi permasalahan lain yaitu berkurangnya rasa cinta dalam hubungan. Memang tidak selalu terjadi, tapi itulah alasan kuatnya perselingkuhan.

Meski sulit ditakar berkurangnya rasa cinta, namun perselingkuhan bisa juga terjadi saat salah satu pihak merasa kebosanan. Barulah dari sana dicari banyak pembenaran atas rasa bosan itu.

Mungkinkah peselingkuhan terjadi pada kondisi atau situasi yang tidak diinginkan atau sejak semula dipikirkan? Pada rekan kerja, misalnya.

1. Menerka Alasan Mengapa Selingkuh dengan Teman Kerja

Pada beberapa kasus perselingkuhan, tulis Kompasianer Muhammad Nauval, sering kita dapati berbagai motif dan latar belakang.

Akan tetapi perselingkuhan di perkantoran mungkin lebih mudah terjadi karena adanya intensitas pertemuan dan pembahasan yang sama.

Kedekatan yang awalnya hanya sebatas rekan kerja akan berubah menjadi cobaan tersendiri untuk kita.

"Saat terjadi berbagai masalah ketika bekerja, yang selalu ada untuk kita tentu rekan kerja," tulis Kompasianer Muhammad Nauval, menambahkan. (Baca selengkapnya)

2. Kenali Budaya "Curhat" yang Berujung Perselingkuhan

Sebenarnya mencurahkan isi hati kepada rekan kerja sah-sah saja. Selama tidak melanggar norma-norma yang ada.

Sebagai sesama rekan kerja juga, menurut Kompasianer Dewi, tidak ada salahnya menjadi teman pendengar yang setia saat sedang di kantor atau saat lepas pekerjaan.

Namun, yang biasanya jadi masalah adalah jika rekan kerja yang melakukan curhat ini sudah memiliki pasangan dan menjadi intens ngobrol berduaan.

Hal itu bisa diawali ketika yang mendengarkan curhat sudah menaruh empati terhadap permasalan tersebut.

"Apakah rasa empati yang kita miliki itu pure, tidak memiliki embel-embel lain? Bagaimana kalau yang curhat itu rekan kerja yang good looking atau gemar menunjukan perhatian lebih kepada kita?" tulis Kompasianer Dewi. (Baca selengkapnya)

3. Membalas Selingkuh dengan Selingkuh, Salahkah?

Rasa kecewa ketika mendapati pasangan kita selingkuh itu pasti berat dan sakit.
Terlebih meski pasangan kita sudah mengakui kekeliruannya, meminta maaf, dan lain sebagainya tetap saja sulit diterima.

Membalas pasangan dengan perselingkuhan, tulis Kompasianer Rahayu Setiawati, sering sekali dilakukan untuk memberi pelajaran kepada yang berselingkuh tersebut agar tahu bagaimana tersiksanya hati yang dikhianati.

"Rasa sakit akibat diselingkuhi orang yang paling disayangi pastilah sangat berat namun membalas perselingkuhan dengan selingkuh akan memberikan risiko yang terlalu banyak," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Benteng dalam Pernikahan agar Tidak Selingkuh

Membahas perselingkuhan dari sudut pandang dalam serial drama Korea "The World of The Married" pastilah menarik.

Kompasianer Dinda coba mengingat adegan Ji Sun-Woo memutuskan tidur dengan tetangganya, Son Je Hyuk yang juga merupakan teman suaminya demi membalas dendam.

Akan tetapi, bagi Kompasianer Dinda, sebenarnya tidak bisa membenarkan apapun dalam sebuah perselingkuhan itu.

Bahwa perselingkuhan itu terjadi karena membiarkan dirinya hanyut dan menjadi lemah dan membiarkan perselingkuhan masuk dalam hidupnya.

Seperti tidak ada benteng pertahanan dalam dirinya agar tidak selingkuh, lanjutnya.

"Masih ingatkan dengan Lee Tae Oh di The World of The Married yang di akhir cerita menyesal meninggalkan keluarganya bahkan berniat untuk kembali ke keluarganya," tulis Kompasianer Dinda.

Sayangnya, tidak ada jalan untuk kembali karena anaknya marah karena tidak setuju bahkan sampai melarikan diri dari orangtuanya. (Baca selengkapnya)

***

Simak beberapa konten terkait perselingkuhan di Kompasiana yang sempat menjadi Topik Pilihan dengan label: Perselingkuhan di Kantor. 

https://money.kompas.com/read/2021/03/26/202000826/-kurasi-kompasiana-alasan-selingkuh-dengan-rekan-kerja-dari-curhat-berujung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke