Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WEF Perkirakan Butuh 136 Tahun untuk Capai Kesetaraan Gender Global

Dilansir dari CNN, Rabu (31/3/2021), angka tersebut meningkat dibandingkan perkiraan tahun lalu yang memperkirakaan kesetaraan gender secara global akan tercapai dalam waktu 1 abad atau 100 tahun.

WEF menghitung kesetaraan dari empat sisi, yakni partisipasi dan kesempatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan politik.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh organisasi tersebut menunjukkan, kesenjangan di sisi pemberdayaan politik telah melebar cukup besar tahun ini bila dibandingkan dengan laporan tahun 2020 lalu. Di sisi lain, partisipasi ekonomi mengalami sedikit perbaikan.

"Kami harap laporan ini bisa menjadi panggilan bagi para pembuat kebijakan agar membuat kesetaraan gender sebagai tujuan utama dari kebijakan dan praktik-praktik yang mendukung proses pemulihanan paska pandemi, untuk kepentingan ekonomi dan masyarakat kita," tulis Direktur Pelaksana WEF Saadia Zahidi dalam laporan tersebut.

WEF memperkirakan, untuk kesetaraan gender di bidang ekonomi diperkirakan baru akan bisa tercapai dalam waktu 268 tahun.

Namun demikian, data tersebut belum menunjukkan dampak pandemi secara menyeluruh yang kemungkinan akan membuat situasi menjadi lebih buruk.

"Kemajuan untuk menciptakan kesetaraan gender terhenti di beberapa ekonomi dan industri besar," ujar WEF.

"Hal tersebut terjadi lantaran sebagian perempuan lebih banyak bekerja di sektor-sektor yang terdampak pandemi lebih besar dan di sisi lain mengalami tekanan untuk melakukan pekerjaan rumah," sambung WEF.

Meski ada pertumbuhan proporsi perempuan yang berada di lingkungan profesional, namun WEF menilai kesenjangan pendapatan dan jumlah perempuan di tataran manajerial masih menjadi masalah.

Lebih banyak perempuan kehilangan pekerjaan di posisi yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki selama masa pandemi. Selain itu, umumnya perempuan lebih lambat mendapatkan pekerjaan kembali dibandingkan laki-laki jika perekonomian kembali pulih.

Ketika sekolah dan fasilitas lain tutup, perempuan secara tak proporsional memiliki peran lebih besar untuk merawat anak, melakukan pekerjaan rumah, hingga merawat orang tua mereka. Hal itu dinilai meningkatkan stres sekaligus mengurangi produktivitas perempuan.

Di sisi lain, Covid-19 juga mempercepat adopsi otomasi serta digitalisasi. Perempuan kian tertekan, lantaran sebagian besar dari pekerjaan mereka mulai terdisrupsi oleh komputasi awan hingga kecerdasan buatan.

"Perempuan tidak cukup memiliki representasi dalam peran-peran yang saat ini berkembang sangat pesat, artinya kita memiliki masalah yang lebih bisa dalam hal representasi gender seiring kita bangkit dari pandemi," ujar Head of Global Public Policy LinkedIn Sue Duke.

https://money.kompas.com/read/2021/03/31/075843226/wef-perkirakan-butuh-136-tahun-untuk-capai-kesetaraan-gender-global

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke