XL Axiata Tebar Dividen Rp 339 Miliar, Catat Tanggal Pembagiannya

JAKARTA, KOMPAS.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) sepakat akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2020, kepada para pemegang saham senilai Rp 339,45 miliar atau Rp 31,7 per lembar saham.

Hal ini telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

Mengutip dari keterbukaan informasi, XL Axiata telah menjadwalkan pelaksanaan pembayaran dividen tunai.

Berikut jadwalnya:

• Cum dividen tunai di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi tanggal 3 Mei 2021.
• Ex dividen tunai di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi tanggal 4 Mei 2021.
• Cum dividen tunai di Pasar Tunai tanggal 5 Mei 2021.
• Ex dividen di Pasar Tunai tanggal 6 Mei 2021.
• Recording date tanggal 5 Mei 2021.
• Pembagian dividen tunai tanggal 21 Mei 2021.

Berdasarkan laporan publiknya, di tahun 2020, EXCL meraih pendapatan sebesar Rp 26 triliun atau meningkat 3 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Laba bersihnya sendiri mencapai Rp 679 miliar.

Sedangkan Ebitda yang dicapai perusahaan bergerak di bidang telekomunikasi ini sebesar Rp 13 triliun.

Menurut laporan EXCL, investasi jaringan 4G berkelanjutan di luar Pulau Jawa mendongkrak pertumbuhan perusahaan terutama capaian pendapatan.

XL Axiata pada tahun ini menargetkan pertumbuhan marjin Ebitda sebesar 50 persen, dan total belanja modal perusahaan (capex) sebesar Rp 7,0 triliun.

Sementara pada laporan terbarunya pada kuartal I 2021, pendapatan EXCL mencapai Rp 6,24 triliun lebih rendah dibandingkan periode yang tahun lalu sebesar Rp 6,49 triliun.

Kemudian, raihan laba periode berjalan di kuartal I 2021 ini justru merosot tajam sebesar Rp 320,513 miliar.

Padahal, kuartal I 2020, laba XL bisa mencapai Rp 1,52 triliun.

Berdasarkan pengamatan di RTI, pada sesi I siang ini (27/4/2021), harga saham EXCL naik 0,49 persen atau 10 poin menjadi Rp 2.040.

Adapun nilai transaksi perdagangan saham EXCL pada sesi I ini, sebesar Rp 9,79 miliar dari 4,8 juta lembar saham yang diperjualbelikan.

Sedangkan market kapitalnya mencapai Rp 21,77 triliun.