Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Telkom Targetkan Perbaikan Kabel Fiber Optic Biak-Jayapura Rampung Awal Juni

KOMPAS.com – Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Pujo Pramono mengatakan, perbaikan pada putusnya kabel laut fiber optic ruas Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ditargetkan selesai pada minggu pertama Juni 2021.

“Kami akan terus mengupayakan dan memprioritaskan percepatan agar kualitas layanan bisa segera kembali normal. Mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar proses recovery dapat berjalan lancar," ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/5/2021).

Seperti diketahui, sistem komunikasi kabel laut SMPCS ruas Biak–Jayapura di dasar laut  terputus. Ruas kabel ini berjarak 280 kilometer (km) dari Biak dan 360 kilometer (km) dari Jayapura.

Penyebab putusnya kabel laut fiber optic tersebut diduga karena faktor alam. Namun, karena lokasi terputusnya kabel berada di kedalaman 4.050 meter (m), Telkom baru dapat melakukan identifikasi lebih lanjut setelah pengangkatan kabel dari laut.

Akibat dari kerusakan kabel laut sendiri membuat layanan di wilayah Jayapura mengalami gangguan pada Jumat (30/4/2021). Guna mengatasi hal ini, Telkom masih mengupayakan percepatan pemulihan layanan.

“Setelah layanan suara dan Short Message Service (SMS) sudah beroperasi normal, layanan internet IndiHome saat ini sudah mulai pulih secara bertahap dan terbatas. Begitu pula dengan layanan data Telkomsel,” ujar Pujo di Jakarta.

Selain itu, lanjut dia, layanan internet di Wifi Corner di Jayapura, Abepura, dan Sentani sudah kembali beroperasi dan dapat digunakan masyarakat.

Sementara itu, untuk VPN dan Astinet bagi segmen korporat sudah mulai terhubung kembali secara bertahap dengan prioritas bandwidth.

Pujo mengaku, kapasitas bandwidth Telkom yang tersedia saat ini sudah mencapai 1.493 Megabit per second (Mbps). Telkom menggunakan link backup untuk mempercepat pemulihan layanan ini.

Adapun link back up dimaksud, yakni infrastruktur Palapa Ring Timur sebesar 500 Mbps yang beroperasi sejak Jumat (30/4/2021).

Kemudian, link back up sistem komunikasi satelit dengan kapasitas hingga 993 Mbps, naik melalui satelit di bawah pengelolaan Telkomsat untuk link Jayapura-Makassar maupun link satelit Telenet.

“Kapasitas bandwidth pun sedang dalam proses untuk ditingkatkan melalui satelit dari Telkomsat dengan kapasitas 124 Mbps dan 330 Mbps. Begitu pula radio IP menuju Biak dengan kapasitas mencapai 1 Gigabits per second (Gbps). Semua sistem tersebut ditargetkan selesai secara bertahap hingga Sabtu (8/5/2021),” jelas Pujo.

https://money.kompas.com/read/2021/05/05/202400126/telkom-targetkan-perbaikan-kabel-fiber-optic-biak-jayapura-rampung-awal-juni

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke