Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jakarta Duduki Posisi Pertama di Dunia sebagai Kota Paling Terdampak Bahaya Lingkungan

Mengutip CNBC, Jumat (14/5/2021), menurut laporan baru dari Verisk Maplecroft, setidaknya ada 100 kota yang mengalami dampak terburuk, termasuk Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Dari 100 kota, 99 kota yang paling berisiko ada di Asia, dengan rincian 37 kota berada di China dan 43 kota di India. Tiga kota di Indonesia bahkan masuk jajaran 10 kota yang paling berisiko.

Menurut laporan, Jakarta menempati posisi pertama kota dengan risiko bahaya lingkungan, Surabaya di peringkat keempat, dan Bandung di peringkat kedelapan.

Kota-kota yang masuk peringkat 10 besar secara berurutan yaitu Jakarta, Delhi, Chennai (India), Surabaya, Chandigarh (India), Agra (India), Meerut (India), Bandung, Aligarh (India), dan Kanpur (India).

Secara global, ada 414 kota di seluruh dunia yang terpengaruh bahaya lingkungan dengan populasi masing-masing lebih dari 1 juta.

Kota-kota ini rentan terhadap polusi, persediaan air yang menipis, panas yang ekstrem, bencana alam, dan perubahan iklim. Secara kolektif, kota-kota itu adalah rumah bagi 1,4 miliar orang.

Jakarta, Indonesia

Ibu kota negara Indonesia, Jakarta, dinobatkan sebagai kota paling berisiko secara global. Hal ini disebabkan oleh polusi udara yang parah. Jakarta disebut juga menghadapi ancaman abadi dari banjir dan aktivitas seismik.

Kota berpenduduk sekitar 10 juta orang ini juga mengalami lalu lintas padat dan rawan banjir karena dilaporkan sebagai salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia.

Pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo mengungkapkan, rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta yang berada di pulau Jawa ke pulau Kalimantan. Namun, proyek itu ditunda karena pemerintah fokus pada penanganan pandemi Covid-19.

India

Kota-kota di India seperti Delhi, Chennai, Jaipur, Lucknow, Bengaluru, dan pusat keuangan Mumbai termasuk di antara 30 tempat teratas yang paling berisiko.

Dalam beberapa tahun terakhir, ibu kota India, New Delhi, telah menjadi berita utama karena kualitas udara yang sangat berbahaya, sehingga para pejabat terpaksa mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat dan menutup sekolah.

Negara terbesar di Asia Selatan ini menghadapi tantangan kembar antara polusi udara dan air. Laporan mencatat bahwa udara berbahaya menyebabkan hampir satu dari lima kematian di India pada tahun 2019 dan mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar 36 miliar dollar AS.

Sementara itu, polusi air menyebabkan hampir 9 miliar dollar AS biaya perawatan kesehatan tahunan dan menyebabkan 400.000 kematian setiap tahun di negara tersebut.

Asia Timur

Menurut laporan, kota-kota di Asia Timur lebih berisiko terhadap bencana alam. Di China misalnya, Guangzhou dan Dongguan adalah kota yang rawan banjir.

Kota Shenzhen di Cina, serta Tokyo dan Osaka di Jepang menghadapi ancaman termasuk gempa bumi dan topan. Polusi juga merupakan masalah besar di China.

Laporan tersebut menunjukkan, Cina dan India menyumbang sebanyak 286 juta orang, dari 336 juta orang yang tinggal di kota-kota yang berisiko ekstrem terkena polusi.

Afrika

Benua Afrika juga merupakan yang paling rentan terhadap perubahan iklim yang akan memperburuk risiko lingkungan. Kota-kota di sana terpapar iklim ekstrem dan paling tidak memiliki perlengkapan untuk mengurangi dampak fisik dari risiko tersebut.

"Bahaya yang signifikan bagi banyak kota adalah, perubahan iklim akan memperkuat risiko terkait cuaca," kata Will Nichols, kepala penelitian lingkungan dan perubahan iklim di Verisk Maplecroft.

“Suhu yang lebih tinggi dan meningkatnya keparahan serta frekuensi kejadian ekstrem seperti badai, kekeringan, dan banjir akan mengubah kualitas hidup dan prospek pertumbuhan ekonomi banyak kota di seluruh dunia," lanjutnya.

Adapun pada bulan lalu, para pemimpin dari negara-negara, seperti Brasil, Kanada, dan Jepang, berkomitmen untuk mengekang emisi gas rumah kaca domestik. 

https://money.kompas.com/read/2021/05/14/113634426/jakarta-duduki-posisi-pertama-di-dunia-sebagai-kota-paling-terdampak-bahaya

Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke