Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Refleksi Medsos: dari Arti Foto Profil hingga Terlalu Asyik di Dunia Maya

KOMPASIANA---Melihat media sosial akhir-akhir seperti pisau bermata dua: memberi manfaat positif sekaligus berdampak negatif.

Karena kehidupan kita ini sulit dipisahkan dari perkembangan teknologi digital dan media sosial jadi yang begitu dominan digunakan.

Sudah begitu, media sosial benar-benar mewadahi setiap orang yang senang membicarakan dirinya sendiri.

Sayangnya yang masih jadi perhatian besar adalah masih rendahnya literasi media sosial dalam masyarakat digital menjadi salah satu pendorong maraknya dampak negatif penggunaan internet.

1. Refleksi Medsos, Lebih Penting daripada Sekadar "Glowing-glowingan"

Saat media sosial jadi sarana eksistensi yang dominan, memang citra diri sebagai persona pribadi sangat menetukan sebagaimana diri dapat diterima kemudian dipuji khalayak luas.

Kompasianer Toto Priyono punya pertanyaan mendasar atas itu: apa yang kita pertontonkan mampu menginspirasi orang yang lain?

"Kita seakan dibuat untuk terus memproduksi citra diri, bagaimana semua orang ingin terlihat meninjol baik dalam hal fashion ataupun pergaulan populer masa kini," lanjutnya.

Bukan saja memuaskan pengikutnya di medsos, tetapi juga untuk melihat ekaistensinya sendiri dan juga memuaskan dirinya dalam hal pemenuhan kebutuhan media sosial yakni eksistensialisme diri.

Namun, semua merupakan tingkatan dari bagaimana cara manusia itu sendiri dalam menafsir. (Baca selengkapnya)

2. Menerka Arti Foto Profil pada Akun Media Sosial

Menurut Kompasianer Edward Horas, penggunaan nama di media sosial itu jadi pembentuk kepribadian di media sosial, sama halnya dengan foto profil yang digunakannya juga.

Jika pemilik akun media sosial, misalnya, sering menampilkan foto dirinya berlibur di tempat wisata, sedikit banyak disimpulkan bahwa ia suka jalan-jalan.

Oleh karena itu, foto profil seyogianya penting dan sebaiknya dipasang, untuk memperjelas biodata pemilik akun.

Pasalnya dari dipasangnya foto profil diri sendiri, maka secara tidak sadar akan memengaruhi kita memutuskan inguin berteman dengannya atau tidak lewat media sosial.

"Selama saya berselancar di media sosial, berteman dengan banyak pribadi, baik yang kenal maupun tidak, setidaknya ini jenis-jenis foto profil yang saya temui," tulis Kompasianer Edward Horas. (Baca selengkapnya)

3. Terlalu Asyik di Dunia Maya? Yuk Puasa Media Sosial

Di era digital seperti sekarang ini, ditambah lagi dengan kemudahan akses dalam berselancar menggunakan internet, menjadikan media sosial sebagai perantara komunikasi banyak orang.

Disadari atau tidak, tulis Kompasianer Desy Indah, terlalu sering membandingkan hidup kalian dengan hidup orang lain bisa membuat diri sendiri tidak mensyukuri kehidupan yang telah dijalani.

Apalagi bila perbandingan tersebut hanya sebatas pada kacamata media sosial saja. Kita bisa langung merasa insecure.

"Kalian sendiri bisa memutuskan mau sampai kapan berhenti sejenak dari media sosial tersebut, nisa setahun, dua tahun, bahkan seterusnya sampai kalian mampu melakukannya," tulis Kompasianer Desy Indah. (Baca selengkapnya)

***

Merasakan hal serupa ketika menggunakan media sosial? Simak konten menarik lainnya lewat Topik Pilihan Kompasiana: Kepribadian Media Sosial.

https://money.kompas.com/read/2021/05/27/114821826/kurasi-kompasiana-refleksi-medsos-dari-arti-foto-profil-hingga-terlalu-asyik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke