Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN WORKLIFE KOMPASIANA] Tip agar Percaya Diri Tampil di Depan Publik | Medsos Pribadi dalam Pekerjaan | Belum Quarter Life Sudah Crisis

KOMPASIANA---Berbicara di depan publik menjadi kemampuan yang perlu dimiliki setiap orang. Meski tidak mudah, kemampuan berbicara di depan publik bisa dilatih.

Kemampuan berbicara di depan publik menjadi penting, bukan saja sebagai penunjang karier, melainkan penting untuk pribadi seseorang terutama bagi kaum muda saat ini.

Akan tetapi tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Umumnya, kesulitan seseorang berbicara di depan publik adalah soal kepercayaan diri.

Percaya diri adalah modal dasar dan penting dalam kemampuan berbicara di depan publik. Pasalnya, kepercayaan diri merefleksikan keyakinan, penguasaan materi, dan keinginan yang kuat dari pembicara agar pesan yang dikeluarkan diterima dengan baik oleh pendengar.

Selain mengenai kemampuan berbicara di depan publik ada juga soal kaitannya media sosial dengan pekerjaan serta seputar quarter life crisis.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana seputar dunia kerja:

1. Lima Tip agar Percaya Diri untuk Tampil di Depan Publik

Selain meningkatkan kepercayaan diri hal pertama yang perlu dilakukan agar kemampuan berbicara di depan publikmu semakin terlatih adalah tidak membandingkan diri dengan orang lain.

Kemudian menguasai materi dan mengenal siapa pendengar yang ada di hadapan adalah dua hal berkaitan yang menentukan.

Lakukanlah banyak riset materi dari berabagai sumber, seperti membaca buku, jurnal, dan menonton video dari berbagai macam sumber yang berbeda. Riset siapa pendengarmu juga tak kalah penting.

Tak ketinggalan, perhatikan bagaimana sebaik berpenampilan. (Baca selengkapnya)

2. Apakah Media Sosial Pribadi Harus Digunakan untuk Pekerjaan?

Media sosial sudah tidak terelakkan lagi. Termasuk di dunia kerja. Namun, apakah media sosial pribadi harus digunakan untuk pekerjaan, semisal untuk promosi sebuah produk atau jasa dari perusahaan tempat kita bekerja?

Kompasianer Edward Hora berpendapat seorang pegawai boleh-boleh saja menolak untuk melakukan hal tersebut.

Alasan pertama adalah media sosial pribadi adalah ranah privasi. Kedua, perusahaan sudah memiliki media sosial sendiri. Ketiga, tidak ada aturan yang mengatur itu.

Lalu, apakah tidak boleh menggunakan medsos untuk pekerjaan?

Jawabannya tentu saja boleh. Sebab tidak ada ketentuan yang melarang karyawan untuk membantu perusahaan dengan mengunggah konten pekerjaan.

"Yang pasti, menyebarkan konten pekerjaan lewat medsos pribadi adalah hal yang bermanfaat," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Belum Quarter Life, tapi Sudah Crisis? Ternyata Ini Penyebabnya

Banyaknya standar yang harus dipenuhi untuk dikatakan sebagai seseorang yang "ideal" pada usia seperembat abad, tak hayal banyak yang berada di fase quarter life crisis.

Media sosial turut berperan memberikan standar bahagia yang berat untuk sebagian besar manusia, memberikan standar sukses yang berat pula untuk sebagian besar manusia, dan tak terkecuali untuk mereka yang berada di fase quarter life.

Kompasianer Wahyu Hidayat mengaku belakangan apabila melihat standar yang diberikan akun-akun motivasi di media sosial dia telah merasakan efek "crisis-nya", terlebih dirinya belum menginjak fase quarter life.

Sederhananya, menurut dia, salah satu penyebab quarter life crisis meskipun belum menginjak usia quarter life adalah media sosial yang toksik.

"Jadi solusi terbaik adalah untuk mengurangi porsi sosial media yang tidak perlu dengan unfollow akun-akun yang dapat menimbulkan rasa insecure dan setop untuk mengikuti standar-standar kehidupan yang ditetapkan orang lain," tulisnya. (Baca selengkapnya) (IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/06/17/173411826/tren-worklife-kompasiana-tip-agar-percaya-diri-tampil-di-depan-publik-medsos

Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke