Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Investasi Emas sebagai Diversifikasi Aset

Diversifikasi aset merupakan strategi meracik portofolio investasi ke beberapa instrumen investasi yang bertujuan untuk menyeimbangkan risiko sehingga imbal hasil yang diharapkan dapat tercapai.

Co-Founder dan CMO IndoGold Indra Sjuriah mengatakan, setiap orang tentu memiliki strategi diversifikasi aset yang berbeda-beda, karena pada dasarnya investasi merupakan hal yang personal.

"Hal ini dikarenakan ketika berinvestasi, tujuan dan profil risiko tiap orang berbeda-beda. Makanya orang juga melakukan strategi yang berbeda pula," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (17/6/2021).

Menurut dia, emas yang telah dikenal sejak dahulu sebagai investasi, kini masih menarik di mata masyarakat.

Berinvestasi emas dalam bentuk logam mulia dianggap memberikan keuntungan yang menjanjikan karena harganya yang cenderung meningkat serta dinilai sebagai aset kelas yang aman.

Oleh karena itu, memiliki emas sebagai portofolio investasi dengan tujuan diversifikasi aset dapat dipertimbangkan.

“Ketika berinvestasi penting untuk melakukan diversifikasi aset karena setiap instrumen investasi memiliki risiko dan imbal hasil yang berbeda-beda. Contoh sederhananya adalah apabila kita telah berinvestasi dengan instrumen investasi yang memiliki risiko yang tinggi, maka perlu menambahkan instrumen investasi lain dengan risiko yang rendah,"jelas Indra.

Selain itu, lanjut Indra, emas sebagai instrumen investasi dengan risiko yang terbilang rendah, dapat ditambahkan dalam portofolio investasi sehingga dapat menyeimbangkan risiko.

Dia pun membeberkan ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar dapat meraih imbal hasil yang optimal dari diversifikasi emas.

Pertama adalah menentukan tujuan. Dia menjelaskan, setiap melakukan investasi perlu untuk menetapkan tujuan dari dana yang dikumpulkan, seperti misalnya dana renovasi rumah, pendidikan anak atau pensiun.

"Dengan begitu, kita mengetahui estimasi dana yang dibutuhkan di masa mendatang sehingga dapat menganggarkan sisihan dana dari penghasilan secara rutin," jelasnya.

Kedua, menyesuaikan dengan usia dan profil risiko. Usia muda adalah waktu yang tepat untuk akumulasi kekayaan, sebaiknya memilih profil risiko yang lebih agresif, sedangkan semakin lanjut usia memilih profil risiko yang lebih rendah.

"Apabila seorang investor memiliki profil agresif, maka mayoritas dana dapat ditempatkan pada instrumen investasi dengan risiko dan imbal hasil yang tinggi, kemudian dapat menyisihkan 10 persen dari dana investasi untuk investasi emas. Sedangkan profil konservatif, dapat menyisihkan 30-40 persen dari dana investasi untuk investasi emas," paparnya.

Ketiga, investasi emas untuk jangka panjang. Menurut dia, harga emas membutuhkan waktu yang lama agar naik secara signifikan, sehingga investasi emas cocok sebagai investasi jangka panjang.

"Investasi emas disarankan minimal 5 tahun," ujar Indra.

Indra menambahkan bahwa sebelum memulai investasi, sebaiknya memiliki dana darurat terlebih dahulu atau setidaknya dapat menyiapkan dana darurat dan investasi secara bersamaan namun disesuaikan kembali dengan kebutuhan dan kondisi keuangan.

https://money.kompas.com/read/2021/06/19/201400826/tips-investasi-emas-sebagai-diversifikasi-aset

Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke