Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Prinsip Utama Membangun Personal Branding Tanpa Pretensi

KOMPASIANA---Satu hal yang penting ketika kita sedang membangung citra diri atau personal branding yaitu kepercayaan diri saat proses itu sedang berlangsung.

Misalnya saat kita mengidentifikasi jenis passion. Melakukan sesuai passion akan terasa lebih mudah dalam membangun personal branding karena kita sendiri memang senang mengerjakannya alias tidak tertekan.

Oleh karena itu, akan terasa berbeda jika kita sekadar menempelkan sesuatu yang berbeda 180 derajat dengan kita.

Alih-alih orang percaya atas persona yang kita bangun, hal tersebut justru akan terasa aneh.

1. Cara Personal Branding Tanpa Pretensi

Kompasianer Johan Japardi mencontohkan dengan jelas bagaimana Mas Karmin, seorang pebisnis wedangan yang menurutnya berhasil membentuk personal branding.

Pertama, Mas Karmin ini menyukai rutinitas sehari-hari. Jika rutinitas sehari-hari dilakukan dengan sukacita, maka hasil akhirnya adalah sukacita juga, terlepas dari jam kerja maupun jam istirahat yang tidak lazim.

Apalagi setiap kali Kompasianer Johan Japardi datang ke warungnya itu, maka kesan keramahtamahan akan pertama yang dirasakannya.

"Memberikan keramahtamahan yang tulus tanpa membedakan pengunjung berkantong tebal maupun tipis," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

2. Prinsip Membangun Personal Branding

Jika seseorang ingin dikenal luas di tengah masyarakat, meningkatkan prestasi karir atau anda yang sedang mencari pekerjaan,maka personal branding ini sangat diperlukan.

Akan tetapi, dalam membangun personal branding ini tidak hanya semata-mata agar tetap eksis, melainkan memiliki nilai yang bermanfaat untuk orang lain.

Oleh karena itu, bagi Kompasianer Utami Budiasih setiap orang pasti memiliki keistimewaan, ia adalah bintang dan istimewa.

Memiliki visi yang jauh ke depan, akan membuat kita konsisten dalam membuat roadmap atau tahapan pencapaian.

Visi yang terbaik adalah value yang kita pegang kuat, jika kita terjatuh maka akan bangkit kembali.

"Jika membangun personal branding karena kepentingan sesaat, yakinlah jika suatu hari anda kecewa atau memiliki hambatan yang membuat depresi," tulis Kompasianer Utami Budiasih. (Baca selengkapnya)

3. Gagal Membangun Personal Branding? Ini Tips ala Sri Rohmatiah

Dulu, Komapsianer Sri Rohmatiah tidak begitu mementingkan personal branding. Baginya, ketika itu, hidup adalah hidup, jalani apa adanya.

Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata personal branding diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Orang mengenal diri kita karena memiliki ciri khas yang mudah diingat.

Slogan "jadilah dirimu sendiri" tampaknya tidak selalu bisa diterapkan dalam personal branding.

"Dalam kehidupan sehari-hari, kita tetap harus menunjukkan citra positif. Itu artinya kita harus bersikap baik jika ingin pandangan orang lain baik," tulis Sri Rohmatiah. (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/06/28/152628026/kurasi-kompasiana-prinsip-utama-membangun-personal-branding-tanpa-pretensi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke