Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Nilai Tukar Rupiah yang Disepakati DPR dan Pemerintah

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah sepakat untuk melakukan perubahan terhadap sejumlah asumsi makro dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2022.

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Muhidin Mohamad Said mengatakan, perubahan tersebut dilakukan selaras dengan perkembangan ekonomi nasional, yang diproyeksi akan terdampak seiring dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa pekan terakhir.

"Kita harus mampu merancang kebijakan fiskal yang efektif fleksibel dan responsif namun tetap dalam kerangka prudent dan akuntabel," katanya dalam gelaran Rapat Paripurna DPR, Selasa (6/7/2021).

Untuk asumsi makro, pertumbuhan ekonomi tahun 2022 tetap ditargetkan berada di rentang 5,2-5,8 persen.

Kemudian, inflasi ditargetkan berada pada rentang 3 persen plus minus 1.

Adapun sejumlah indikator asumsi makro yang dilakukan perubahan yaitu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, harga minyak mentah nasional, dan lifting minyak dan gas.

Nilai tukar rupiah diubah menjadi Rp 13.900-14.800 per dollar AS, menguat dibanding sebelumnya Rp 13.900-15.00 per dollar AS.

Kemudian, harga minyak mentah yang disepakati oleh DPR dan pemerintah ialah 55-70 dollar AS per barrel, lebih tinggi dibanding sebelumnya 55-65 dollar AS per barrel.

Sementara untuk target lifting minyak bumi dirubah menjadi 686.000-750.000 barrel per hari, dari sebelumnya 686.000-726.000 barrel per hari.

"Lifting gas bumi 1.031 sampai 1.103 (juta barrel minyak ekuvalen per hari), kesepakatan 1.031 sampai 1.200," kata Muhidin.

Muhidin menyebutkan, pemerintah perlu mendongkrak pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun ini, sehingga target pertumbuhan ekonomi tahun depan dapat tercapai.

"Pemerintah sangat sulit mengejar target pertumbuhan PDB tahun depan minimal 5 persen bila pertumbuhan PDB kita pada tahun ini di bawah 3 persen," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2021/07/06/152020726/simak-target-pertumbuhan-ekonomi-hingga-nilai-tukar-rupiah-yang-disepakati-dpr

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke