Pengetatan PPKM Mikro di luar Jawa-Bali diberlakukan pada 43 kabupaten atau kota yang berada di 20 provinsi dengan tingkat kasus aktif Covid-19 tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga meminta kepada pemda agar meningkatkan kapasitas RS khusus Covid-19 menjadi 40 persen selama PPKM Mikro diterapkan.
“Untuk di Jawa-Bali rata-rata 31 persen dan di Luar Jawa-Bali 19 persen dari kapasitasnya, sehingga sekarang didorong untuk mencapai target Kemenkes agar dinaikkan ke 40 persen dari kapasitas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/7/2021).
“Sekaligus ditingkatkan kesiapan tenaga kesehatan, obat-obatan, dan peralatan kesehatan,” tambahnya.
Selain itu, Airlangga juga mendorong pemda untuk meningkatkan angka pengecekan Covid-19, sehingga mengikuti ketentuan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
“Pada PPKM Mikro ini, target jumlah minimal testing harian sudah ditetapkan, jadi tidak ada daerah yang (nanti) mengurangi jumlah testing untuk menekan positivity rate-nya,” katanya.
Airlangga menjelaskan, testing perlu ditingkatkan sesuai tingkat kasus positif mingguan, dengan target kasus positif di bawah 10 persen.
Ia mencontohkan, Kota Banda Aceh dengan positivity rate 49,36 per minggu, maka target jumlah tesnya adalah 592 per hari, demikian juga misalnya di Kota Bandar Lampung dengan positivity rate 41,56 per minggu, maka target jumlah tes 2.333 per hari.
“Selain itu juga harus dimonitor kontak erat (tracing), karena varian delta ini menyebar lebih cepat,” ucap Airlangga.
https://money.kompas.com/read/2021/07/08/051312226/menko-airlangga-dorong-pemda-naikkan-kapasitas-rs-covid-19-hingga-40-persen