Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dikeluarkan dari FSC, Korindo Group Upayakan Penuhi Ketentuan Roadmap

JAKARTA, KOMPAS.com – Organisasi sertifikasi kehutanan global, Forest Stewardship Council (FSC) mengeluarkan Korindo Group dalam sertifikasi mereka.

Terkait hal ini, Korindo terus berupaya untuk kembali masuk dalam FSC dan memenuhi roadmap yang telah disepakati.

Vice President di Korindo Group Seo Jeongsik mengatakan, meskipun Korindo Group tidak berasosiasi dengan FSC untuk sementara waktu, mereka akan tetap menjalankan sepenuhnya piagam ESG serta komitmen keberlanjutan dan hak asasi manusia.

“Berdasarkan komitmen Korindo yang jelas terhadap ESG dan Keberlanjutan, kami ingin menekankan komitmen bersama antara FSC dan Korindo Group untuk kembali memasuki proses asosiasi sesegera mungkin. Tujuan kami tetap untuk menjadi anggota FSC sepenuhnya dan kami akan terus melanjutkan pemenuhan roadmap seperti yang telah ditentukan,” ungkap Seo Jeongsik dalam siaran pers, Kamis (15/7/2021).

Mulanya, Korindo diminta melakukan perbaikan sosial dan lingkungan yang signifikan sebagaimana diuraikan FSC pada tahun 2019.

Dewan pun meminta update progresnya untuk memastikan prosesnya kredibel, terikat waktu dan diverifikasi secara independen, serta kemajuan yang terlihat terhadap komitmen mereka.

Namun, FSC dan Korindo tidak dapat menyepakati prosedur untuk menerapkan verifikasi independen atas progres tersebut.

Hal ini menyebabkan keterlambatan kemampuan FSC untuk memverifikasi dan melaporkan kemajuan Korindo terhadap kondisi ini.

Terkait hal itu, Korindo Group mengungkapkan keputusan tersebut diambil saat perusahaan sedang dalam proses menuju keanggotaan penuh dengan FSC.

“Kami yakin dapat memulai proses keanggotaannya kembali sesegera mungkin dan suasana ini hanya sementara saja,” ungkap Kwangyul Peck, Chief Sustainability Officer di Korindo Group.

Dia menjelaskan, pihaknya tidak menduga atas keputusan FSC tersebut karena perusahaan telah menjalankan setiap langkah pada roadmap yang disepakati bersama dalam beberapa tahun terakhir.

“Kami sangat terkejut atas keputusan FSC menghentikan proses keanggotaan. Hal penting yang perlu dipahami, tidak ada masalah yang serius, hanya terjadi perbedaan prosedur dalam proses pemilihan verifikator independen dan netral yang kemudian menyebabkan penundaan dalam proses asosiasi,” jelas Kwangyul Peck.

Sebagai informasi, Korindo Group sebelumnya sudah dalam proses menuju keanggotaan penuh dengan FSC.

Untuk mencapai tujuan tersebut, melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati bersama, terdapat roadmap yang jelas mengenai target pencapaian yang akan diverifikasi oleh pihak ketiga independen dan netral.

 

https://money.kompas.com/read/2021/07/16/082842726/dikeluarkan-dari-fsc-korindo-group-upayakan-penuhi-ketentuan-roadmap

Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke