Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Gojek yang Pernah Hampir Bangkrut hingga Mampu Berekspansi ke Thailand

Sama halnya dengan Gojek salah satu startup yang fokus pada bidang ride hailing.

Co-Founder & CEO Gojek Kevin Aluwi mengakui ketika dirinya bersama timnya yang salah satunya adalah Menteri Pendidikan Nadiem Makariem, mendirikan Gojek, cukup membutuhkan banyak effort.

Gojek yang awalnya hanya memiliki sedikit pengguna, kini bisa berekspansi hingga ke negera seberang seperti Thailand. Bahkan Gojek berencana akan melebarkan sayapnya ke Vietnam.

Kevin mengatakan, Gojek sempat beberapa kali hampir bangkrut, meski perkembangannya memang cukup cepat dan dikenal oleh banyak orang.

"Tahun 2015-2016 Gojek itu kita akui perkembangannya cepat banget, tapi kalau diingat-ingat, pernah beberapa kali hampir bangkrut," ujar Kevin saat Talkshow Inspiratif: Startup Building Experience From The Founder yang disiarkan secara virtual, Jumat (16/7/2021).

Bahkan, kata dia, pernah suatu kali, Gojek hampir kehabisan uang.

Berangkat dari sanalah Kevin bersama timnya yang lain terus berusaha mengembangkan ide sehingga mulai dilirik oleh para investor dan mau memberikan modal.

Apalagi, kata Kevin, dirinya merasa memiliki tanggung jawab atas nasib para karyawannya yang kala itu berjumlah ratusan orang.

"Saya merasa kalau kita kehabisan uang, ini ratusan orang nasibnya bagaimana? Makanya kita fight terus, syukurnya bisa dapat investor," ungkap Kevin.

Sementara itu, Direktur Digital Business Telkom Indonesia M Fajrin Rasyid mengatakan, dalam mendirikan startup, pasti memiliki banyak tantangan.

Namun tantangan tersebut, kata Fajrin, bisa diatasi kalau memiliki tim yang solid dan memiliki visi yang sama untuk mau sama-sama berkembang.

"Kalau punya tim atau orang yang memang mau berkembang bersama, pasti bisa mengatasi setiap masalah. Meskipun ini tidak mudah," kata Fajrin.

Menurut Fajrin, ketika startup memiliki tim yang solid akan bisa menghadapi berbagai masalah hingga mengeksekusi berbagai ide.

Ide, dijelaskan dia, jangan dibentuk hanya sekadar ide semata. Namun, harus digodok dengan berbagai pertimbangan mulai dari produk yang akan dibuat, hingga target pasarnya.

"Harus bisa ide itu diramu sedemikian rupa, lalu kemudian cari funding, dan eksekusi," ungkap Fajrin.

https://money.kompas.com/read/2021/07/16/162457926/cerita-gojek-yang-pernah-hampir-bangkrut-hingga-mampu-berekspansi-ke-thailand

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke