Capaian itu sejalan dengan pendapatan operasional perseroan yang naik 6,27 persen menjadi sebesar Rp 77,4 miliar dari periode yang sama di 2020 yang sebesar Rp 72,8 miliar.
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, kinerja positif tersebut merupakan hasil dari berbagai langkah strategis yang dilakukan di tengah masa pandemi Covid-19. Mulai dari upaya menjaga kinerja usaha seperti transformasi, serta digitalisasi bisnis.
"Selain itu, tekanan pendemi ini juga kami sikapi dengan berbagai langkah efisiensi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).
Ia pun optimistis, tren positif sepanjang paruh pertama tahun ini akan berlanjut di semester II-2021. Perusahaan pelat merah ini menargetkan laba sepanjang 2021 bisa mencapai Rp 79,7 miliar, tumbuh 20 persen dari laba di 2020 yang sebesar Rp 66,4 miliar.
Fajar mengatakan, saat ini perseroan menjalankan berbagai inisiasi bisnis, salah satunya adalah peran KBI sebagai Lembaga Kliring Perdagangan Timah Dalam Negeri, yang sudah mulai berjalan beberapa waktu lalu.
"Pada tahun ini, berbagai inisiasi bisnis baru juga tengah dalam persiapan, seperti peran KBI sebagai Lembaga Kliring Pasar Fisik Emas Digital serta Lembaga Kliring Berjangka di Perdagangan Aset Kripto," kata dia.
Adapun terkait PPKM Darurat yang saat ini tengah diberlakukan, kata Fajar, KBI juga menjalankan dengan melakukan WFH 100 persen bagi karyawan. Namun dengan otomasi yang telah dilakukan perseroan, kegiatan operasional tetap bisa berjalan untuk para pemangku kepentingan.
"Kegiatan kliring pun tetap berjalan seperti biasa, termasuk dalam proses registrasi resi gudang," ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2021/07/19/144329326/kliring-berjangka-indonesia-bukukan-laba-rp-439-miliar-pada-semester-i-2021