Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Diproyeksi Bisa Tembus 2.000 Dollar AS

Namun, analis mengatakan kenaikan harga emas saat ini berpotensi terkoreksi karena bayang-bayang kebijakan tapering off AS masih akan dilakukan.

Berdasarkan Bloomberg, di hari yang sama setelah The Fed mengumumkan keputusan tersebut, harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange naik 1,73 persen ke 1.835 dollar AS per ons troi. Sementara, Jumat (30/7/2021), harga emas terkoreksi 0,20 persen menjadi 1.831 dollar AS per ons troi.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan harga emas menguat karena keputusan The Fed yang cenderung dovish membuat dollar AS melemah sehingga harga emas menguat.

"The Fed bukan hanya mempertahankan suku bunga tetapi lembaga tersebut juga tidak memberikan timeline yang pasti dalam mengurangi pembelian obligasi dan dikatakan masih jauh bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga," kata Faisyal akhir pekan lalu.

Selain itu harga emas naik didorong oleh permintaan yang juga naik sebagai aset safe haven. Maklum, di berbagai negara maju kini jumlah kasus Covid-19 kembali naik.

Faisyal menilai koreksi harga emas di akhir pekan ini terjadi hanya sementara. Hingga akhir tahun, Faisyal optimistis harga emas dalam tren naik.

Sentimen positif yang menyelimuti emas juga datang dari data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal II-2021 yang tumbuh 6,5 persen tidak setinggi seperti proyeksi pelaku pasar di 8,5 persen. Selain itu, data pengangguran meningkat di 400.000 lebih tinggi dari proyeksi di 382.000.

"Data ekonomi AS yang tidak sesuai proyeksi menimbulkan keraguan pemulihan ekonomi AS, investor jadi kembali mencapai emas sebagai safe haven," kata Faisyal.

Jika kondisi tersebut tidak berubah, Faisyal memproyeksikan harga emas berpotensi naik ke  1.850 dollar AS, bahkan ke 1.900 dollar AS hingga 2.000 dollar AS di akhir tahun.

Namun, harga emas tetap memiliki risiko terkoreksi jika AS kembali gencar mengeluarkan stimulus yang dampaknya membuat dollar AS dan bursa saham di AS menguat.


Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf juga mengatakan memang harga emas saat ini naik karena The Fed masih mempertahankan kebijakan akomodatif dalam waktu dekat ini.

Namun, melihat data inflasi AS belakangan yang sudah melebihi target inflasi di 2 persen, tidak menutup kemungkinan pelaku pasar akan berpikir bahwa pengetatan moneter dan tapering off akan menjadi bom waktu yang bisa mengoreksi harga emas kembali.

"Jadi prospek terjadi tapering atau sinyal tapering yang kelak The Fed sampaikan mungkin saja di kuartal IV-2021 bisa saja kembali menahan kenaikan harga emas," kata Alwi.

Alwi memproyeksikan hingga akhir tahun ini harga emas cenderung sideways. "Harga emas sentuh 1.900 dollar AS sudah cukup tinggi jika melemah bisa ke 1.750 dollar AS," kata Alwi.

Begitu pun prospek harga emas batangan Logam Mulia Antam juga berpotensi bergerak sideways di Rp 930.000 pada akhir tahun ini.

Faisyal merekomendasikan buy on dips dan menyarankan investor tetap memperhatikan perkembangan politik dan ekonomi AS. (Danielisa Putriadita)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id degan judul Ekonomi AS kembali diragukan, harga emas diramal bisa tembus US$ 2.000 per ons troi

https://money.kompas.com/read/2021/08/01/141400526/harga-emas-diproyeksi-bisa-tembus-2.000-dollar-as

Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke