Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekspor Juli 2021 Turun Jadi 17,70 Miliar Dollar AS, Ini Sebabnya Kata BPS

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, penurunan tersebut merupakan dampak dari siklus musiman yang terjadi setiap tahunnya. Ia menjelaskan, pada Mei 2021 terdapat momentum libur Lebaran yang membuat kegiatan ekspor menurutn pada bulan tersebut.

Alhasil, kegiatan ekspor pun dialihkan ke bulan berikutnya yang membuat laju ekspor pada Juni 2021 meningkat signifikan. Sehingga, laju ekspor pada Juli 2021 nampak melemah dari bulan sebelumnya.

"Penurunan ini disebabkan ekspor Juni yang sangat tinggi. Ini merupakan akibat dari rendahnya aktivitas ekspor di Mei karena libur Lebaran. Sehingga penurunan ekspor di Juli lebih dikarenakan pola musiman,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/8/2021).

Secara rinci, penurunan ekspor Juli 2021 dibandingkan Juni 2021 disebabkan oleh kinerja ekspor migas yang turun 19,55 persen dari 1,2 miliar dollar AS menjadi 990 juta dollar AS. Begitu pula dengan ekspor nonmigas yang turun 3,46 persen dari 17,3 miliar dollar AS menjadi 16,71 miliar dollar AS.

Margo menjelaskan, penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 45,71 persen menjadi 226,8 juta dollar AS, hasil minyak turun 25,36 persen menjadi 146,3 juta dollar AS, dan ekspor gas turun 0,04 persen menjadi 618,1 juta dollar AS.

Sementara itu, untuk ekspor nonmigas di Juli 2021 terhadap Juni 2021 terjadi penurunan paling besar pada produk besi dan baja yang turun 409,5 juta dollar AS. Lalu kendaraan dan bagiannya turun 177,6 juta dollar AS, mesin dan peralatan mekanis turun 106,2 juta dollar AS, mesin dan perlengkapan elektrik turun 94,2 juta dollar AS, serta tembaga dan barang daripadanya turun 81,5 juta dollar AS.

Meski demikian, beberapa komoditas nonmigas menunjukkan adanya peningkatan nilai ekspor. Tertinggi ada pada lemak dan minyak hewan/nabati yang naik 614 juta dollar AS, berbagai produk kimia naik 71,5 juta dollar AS, pupuk naik 40,8 juta dollar AS, pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) naik 33,2 juta dollar AS, serta nikel dan barang daripadanya naik 23 juta dollar AS.

Total nilai ekspor nonmigas pada Juli 2021 dari 13 negara mencapai 11,98 miliar, turun 630,0 juta dollar AS atau 4,99 persen dibandingkan Juni 2021. Penurunan itu seiring dengan turunnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama seperti China turun 13,70 persen, Jepang turun 12,41 persen, dan Amerika Serikat turun 5,35 persen.

Adapun secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Juli 2021 mencapai 120,57 miliar dollar AS atau naik 33,94 persen dibandingkan periode sama di 2020 yang sebesar 90,02 miliar dollar AS.

Hingga akhir Juli 2021, China masih merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia dengan porsi terbesar yakni 21,85 persen senilai 24,86 miliar dollar AS. Lalu diikuti Amerika Serikat dengan nilai 13,54 miliar dollar AS atau 11,91 persen, dan Jepang dengan nilai 8,8 miliar dollar AS atau 7,75 persen.

"Komoditas utama yang diekspor ke China pada periode tersebut adalah besi/baja, batubara, dan minyak kelapa sawit," kata Margo.

https://money.kompas.com/read/2021/08/18/150600826/ekspor-juli-2021-turun-jadi-1770-miliar-dollar-as-ini-sebabnya-kata-bps

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke