Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kadin: Dunia Usaha Terpaksa Kurangi Produksi karena Belanja Masyarakat Turun

Dia berujar, banyak pelaku usaha yang terpaksa mengurangi aktivitas produksi karena rendahnya daya beli masyarakat akibat pembatasan mobilitas pada awal Juli 2021. Tidak pandang bulu, penurunan terjadi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun korporasi.

"Saat ini dapat dikatakan bahwa dunia usaha nasional belum sepenuhnya bangkit dari keterpurukan. korporasi hingga skala UMKM dan pengusaha terpaksa mengurangi produksinya karena belanja masyarakat turun akibat mobilitas dibatasi," kata Arsjad dalam Kongres ISEI XXI secara virtual, Selasa (31/8/2021).

Meski mengalami penurunan produksi, Arsjad mengakui pegusaha sepakat bahwa kesehatan adalah prioritas sehingga pembatasan sosial memang harus dilakukan saat virus kembali melonjak.

Di sisi lain, roda ekonomi harus berjalan meski dibatasi, mengingat minimnya modal UMKM dan banyaknya pekerja yang menggantungkan hidup lewat pendapatan harian.

"Kami melihat ada segitiga yang utama, yaitu kesehatan, lalu mengenai ekonomi, dan sosial karena ini keterkaitan antara 3 aspek. Di sini Kadin selalu menyuarakan kepada pemerintah bahwa kesehatan sangatlah penting namun roda ekonomi harus berjalan," tuturnya.

Lebih lanjut Arsjad menjelaskan, pengusaha sebetulnya sudah menyiapkan beragam target usaha. Sayangnya, pandemi mengubah rencana tersebut.

Agar ekonomi kembali pulih, Arsjad menilai pemerintah dan pengusaha harus terus berdialog secara intensif, termasuk dalam pengambilan keputusan. Dunia usaha adalah salah satu stakeholder yang perlu diajak berdiskusi selain stakeholder lainnya.

"Jadi ketika dunia usaha kategori ritel, hotel, restoran, kafe, menjerit maka pemerintah juga melakukan ujicoba dan membolehkan buka dengan aturan dan protokol ketat. Tidak lain ini untuk menunjukkan kesehatan adalah yang utama, namun ekonomi juga tidak dapat dikesampingkan," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2021/08/31/172637726/kadin-dunia-usaha-terpaksa-kurangi-produksi-karena-belanja-masyarakat-turun

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke