Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aktivitas Warga Pulih, Penerimaan Pajak Gianyar Tembus Rp 448,82 Miliar

GIANYAR, KOMPAS.com - Penerimaan pajak di Gianyar, Bali, mulai menunjukkan pemulihan sejak bulan Juli 2021.

Tercatat penerimaan pajak hingga Oktober 2021 sudah mencapai 75,88 persen atau Rp 448,82 miliar dari target Rp 580,9 miliar.

Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gianyar Moch. Luqman Hakim mengatakan, capaiannya lebih baik dibanding saat pandemi menghantam tahun 2020 lalu.

Di tahun itu, pajak mengalami kontraksi 28,08 persen (yoy) dibanding tahun 2019.

Penerimaan pajak mengalami shortfall dengan capaian hanya 89,36 persen atau Rp 544,5 miliar dari target Rp 609,15 miliar.

"Sampai dengan Oktober akhir kemarin Alhamdulillah, target kita sudah hampir menyamai rata-rata nasional 75,88 persen. Ini suatu modal yg cukup bermakna bagi kami untuk dua bulan ke depan," kata Luqman di KKP Pratama Gianyar, Bali, Kamis (6/11/2021).

Luqman menuturkan, melonjaknya penerimaan pajak tahun ini tak lepas dari analisa yang dia lakukan maupun koordinasi di lapangan, serta penurunan kasus aktif Covid-19 yang membuat masyarakat kembali beraktivitas.

Di sisi lain, pemerintah mulai membuka sedikit demi sedikit kunjungan wisata ke Bali. Kunjungan ini kemudian berdampak positif pada penerimaan pajak di Pulau Dewata.

"Dengan asumsi penerimaan November-Desember sama saja dengan penerimaan tahun lalu, itu (potensi) capaian sudah 98,22 persen (di akhir tahun)," ucap Luqman.

Untuk mencapai angka realisasi penerimaan 100 persen, Luqman mengaku akan mengkapitalisasi semua potensi yang ada, lalu berkolaborasi dengan seluruh stakeholder.

Dia akan fokus ke beberapa sektor prioritas, mulai dari asuransi, pariwisata, hingga perdagangan besar.

"Ini sudah mulai pelonggaran PPKM jadi sudah mulai banyak sekali muncul geliat ekonomi masyarakat, banyak muncul usaha-usaha di wilayah Kintamani, Ubud. kita lihat ini dominasinya masih penghasilan penerimaan PPN yang lebih besar," tutur Luqman.

Adapun sepanjang tahun 2020, penurunan paling besar terjadi di penyediaan akomodasi dan makanan minuman.

Penurunannya bahkan mencapai 48,93 persen (yoy) karena muncul PSBB dan penghentian penerbangan internasional.

Selain dua sektor di atas, sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor juga mengalami pertumbuhan negatif -24,73 persen karena banyak usaha yang ditutup sementara maupun permanen.

https://money.kompas.com/read/2021/11/05/070122726/aktivitas-warga-pulih-penerimaan-pajak-gianyar-tembus-rp-44882-miliar

Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke