Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BPS Sebut PPKM Bikin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2021 Melambat

Realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah dari kuartal II-2021 yang mencapai 7,07 persen secara tahunan dan 3,31 persen secara kuartalan.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, bila melihat secara kuartalan, laju pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 tersebut belum mencapai level di tahun-tahun sebelumnya.
Seperti pada kuartal III-2018 pertumbuhan ekonomi mencapai 3,09 persen secara kuartalan, lalu di kuartal III-2019 mencapai 3,05 persen, dan di kuartal III-2020 mencapai 5,05 persen.

Menurut dia, perlambatan ekonomi di sepanjang Juli-September tahun ini dikarenakan adanya lonjakan kasus Covid-19 yang membuat pemerintah memperketat mobilitas masyarakat. Upaya pengendalian mobilitas itu dilakukan dengan penerapan PPKM berlevel.

"Ini belum mencapai level pada tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan ada berbagai peristiwa, dan juga yang berpengaruh besar adalah adanya PPKM yang menghambat mobilitas dan akhirnya menggangu aktivitas ekonomi secara keseluruhan," jelas Margo dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/11/2021).

Begitu pula bila dilihat tren secara tahunan, pertumbuhan ekonomi 3,51 persen ini belum membaik, terlebih ke masa sebelum pandemi. Ia bilang, sebelumnya rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5 persen.

Pada kuartal III-2018, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17 persen secara tahunan, lalu di kuartal III-2019 tumbuh 5,01 persen, dan pada kuartal III-2020 sempat anjlok ke minus 3,49 persen akibat awal mula masuknya Covid-19.

"Kalau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, capaian ini belum mencapai level di angka 5 persen, bahkan kalau dibandingkan kuartal II-2021 yang tumbuh 7,07 persen, ini alami perlambatan. Jadi ekonomi kita masih tumbuh 3,51 persen tapi melambat," jelasnya.

Margo menambahkan, selain faktor domestik, laju pertumbuhan ekonomi Indonesi juga dipengaruhi kondisi global. Diantaranya pertumbuhan ekonomi mitra dagang yang tercatat positif di kuartal III-2021, meski lebih rendah dari kuartal sebelumnya.

Seperti China ekonominya tumbuh 4,9 persen, Amerika Serikat (AS) tumbuh 4,9 persen, Singapura tumbuh 6,5 persen, Korea Selatan tumbuh 4 persen, Hong Kong tumbuh 5,4 persen, dan Uni Eropa tumbuh 3,9 persen.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 juga dipengaruhi harga sejumlah komoditas yang terus meningkat, baik makanan maupun tambang. Seperti minyak kelapa sawit, cokelat, kopi, timah, nikel, dan alumunium.

"Perkembangan harga komoditas dan membaiknya perekonomian mitra dagang kita ini berpengaruh besar pada kinerja ekspor, yang juga mempengaruhi perekonomian," kata Margo.

https://money.kompas.com/read/2021/11/05/183800726/bps-sebut-ppkm-bikin-pertumbuhan-ekonomi-kuartal-iii-2021-melambat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke