Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Satu Juta Liter Reduktan Herbisida Rambah Pasar Malaysia

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia melalui PT Pandawa Agri Indonesia melepas ekspor 1 juta liter reduktan pestisida ke pasar Malaysia.

Ekspor ini merupakan ekspor lanjutan dari ekspor perdana pada bulan Maret lalu.

Adapun penggunaan campuran reduktan pada pestisida mengurangi dosis pestisida tunggal, tetapi masih memiliki efektivitas yang sama.

Reduktan diklaim mampu mengurangi penggunaan pestisida sampai 50 persen sehingga memperkecil residu dan lebih ramah lingkungan.

"Alhamdulillah di masa sekarang terus berkembang hingga mendapat kontrak 1 juta liter reduktan untuk kami ekspor ke Malaysia," kata CEO PT Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa Putra Hadriyono dalam acara pelepasan ekspor reduktan pestisida, Selasa (30/11/2021).

Kukuh menjelaskan, peluang ekspor lebih dari 1 juta liter makin terbuka.

Terbukanya peluang ekspor reduktan herbisida ini juga dipengaruhi oleh melonjaknya harga pestisida di seluruh dunia.

Sepanjang tahun ini, harga pestisida sudah membumbung tiga kali lipat menjadi 12 dollar AS dari sebelumnya di kisaran 3-4 dollar AS.

Di sisi lain, dunia masih memiliki ketergantungan impor produk pestisida dari China yang mencapai 60 persen.

"Kita berinovasi membuat reduktan di mana sekarang harga pestisida naik 3 kali lipat, dan banyak dunia sekarang sudah ingin menggunakan substitusi yang lebih ramah lingkungan. Jadi ini merupakan solusi dari kami," beber dia.

Kukuh berujar, perusahaannya mengekspor produk ke salah satu perusahaan multinasional penghasil minyak terbesar di Malaysia.

Bila berjalan lancar, ekspor ke Malaysia bisa meningkat sampai 2 juta liter reduktan pestisida.

Selain merambah pasar luar negeri, produk ini sudah merambah 25 perusahaan perkebunan besar Indonesia, termasuk Sinarmas dan grup-grup Djarum.

Kukuh bilang, peluang ekspor makin terbuka lebar lantaran perusahaan sudah mendapat minat dari perusahaan multinasional yang menjadi distributor internasional mengirim ke ASEAN, Asia, Afrika, hingga Amerika Latin.

"Jadi kami sedang dalam proses regulasi untuk bisa mendistribusi ke produk kami tidak hanya ke Malaysia tapi ke seluruh negara di ASEAN, Asia, Afrika, maupun Amerika latin," jelas dia.

Kukuh menjelaskan, reduktan herbisida sudah mampu mengurangi penggunaan pertisida sintetis sekitar 2 juta liter di seluruh Indonesia dan Malaysia.

Kini, reduktan herbisida sudah digunakan di 1,5 juta hektar lahan pertanian di seluruh Indonesia dan Malaysia.

Dari 25 perusahaan perkebunan besar yang menjadi mitra, produk tersebut sudah mengurangi pembiayaan pertisida mencapai Rp 40 miliar.

"Kita sudah kurangi risiko paparan pestisida kepada lebih dari 5.500 tenaga penyemprot di perkebunan dan pertanian. Proses produksi bahkan bisa 200-400 kali lebih efisien dan lebih rendah energi dibanding pestisida pada umumnya," pungkas Kukuh.

https://money.kompas.com/read/2021/11/30/122400926/satu-juta-liter-reduktan-herbisida-rambah-pasar-malaysia

Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke