Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lira Turki Anjlok Lebih dari 40 Persen Setahun, Kok Bisa?

Dilansir dari BBC, meski lira Turki anjlok bahkan mencapai rekor titik terendah pekan ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

Ia tetap kukuh pada kebijakan yang disebut dengan 'perang ekonomi kemerdekaan', yang didukung dengan suku bunga rendah.

Padahal, kondisi perekonomian dan nilai tukar lira Turki anjlok telah berpengaruh pada kehidupan penduduk Turki.

Lalu sebenarnya, apa yang menjadi penyebab lira Turki anjlok hingga 40 persen?

Salah satu penyebab lira turki anjlok adalah kebijakan ekonomi tidak ortodoks dengan menjaga suku bunga terjaga rendah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Turki serta meningkatkan potensi ekspor dengan nilai tukar yang kompetitif.

Kondisi nilai tukar yang melemah juga menyebabkan tingkat inflasi yang melonjak.

Bagi banyak ekonom, bila terjadi kenaikan tingkat inflasi, maka dikendalikan dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Namun demikian, Erdogan menilai tingkat suku bunga sebagai sosok jahat yang menyebabkan orang kaya kian kaya sementara penduduk miskin menjadi kian miskin.

Secara tahunan, tingkat inflasi di Turki mencapai lebih dari 21 persen. Namun demikian, Bank sentral Turki, yang juga di bawah kontrol Erdogan pun telah menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini, menjadi menjadi 15 persen.

"Harga-harga menjadi sangat mahal," ujar penjual buah di Turki Sevim Yildirim kepada BBC.

"Bahkan memasak menu utama untuk keluarga dengan harga-harga saat ini menjadi sangat tidak mungkin," ujar dia.

Sebenarnya, lonjakan inflasi terjadi hampir di seluruh negara di dunia, namun bank sentral di berbagai negara mengambil kebijakan menaikkan suku bunga. Hal serupa tak dilakukan oleh Turki lantaran Erdigan percaya inflasi bakal turun dengan sendirinya.

Dalam dua tahun terakhir, Ia telah memecat tiga gubernur bank sentral dan pekan ini, ia baru saja mengganti menteri keuangan. Hal tersebut nyatanya tak membuat nilai tukar lira menjadi membaik.

Beberapa harga pangan yang mengalami kenaikan harga fantastis yakni tomat yang merupakan bahan penting untuk masakan Turki.

Harga tomat melesat hingga 75 persen pada bulan Agustus bila dibandingkan dengan harga setahun sebelumnya.

Nilai tukar lira pun kerap bergejolak sehingga harga-harga di negara itu bisa berubah secara harian. Inflasi di tingkat produsen pun bisa mencapai 50 persen.

"Saya telah memangkas setiap pengeluaran," ujar seorang konsumen Hakan Ayran.

"Untuk bisa membayar tagihan, setiap orang harus makan lebih sedikit dan tidak ada yang membeli apapun," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2021/12/04/161512226/lira-turki-anjlok-lebih-dari-40-persen-setahun-kok-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke