Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenperin: Indonesia Sudah Mampu Produksi Mesin Lokal yang Bermutu

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Direktur Jenderal IKMA Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengatakan, saat ini industri permesinan dalam negeri sudah mampu memproduksi mesin lokal yang bermutu.

Bahkan, mesin lokal sudah memiliki hasil uji yang baik hingga mudah untuk ditemukan di dalam negeri.

"Sekarang kita lihat industri permesinan kita sudah bisa menghasilkan mesin lokal yang bermutu. Contoh, mesin Computer Numerical Control (CNC) itu sudah bisa di produksi di Indonesia, hasilnya bagus," ujar Reni Yanita dalam konferensi pers Pembukaan Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBI) secara virtual, Kamis (9/12/2021).

Oleh sebab itu, pemerintah dinilai harus menumbuhkan industri permesinan nasional hingga lambat laun bisa meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Kalau mesin sudah memiliki TKDN, sebut saja TKDN minimal 20-40 persen kita himbau Kementerian atau Pemda bisa memberi anggaran yang bersumber dari belanja pemerintah akan produk mesin dalam negeri," ungkap Reni.

Menurut dia, apabila pemerintah banyak yang berbelanja mesin dari produk lokal, otomatis para produsen mesin bisa meningkatkan kepercayaan dirinya hingga tingkat kemampuan yang terus diasah.

"Efeknya, kita bisa mengejar ketinggalan kita dalam impor yang mana masih tinggi. Kita bisa menggantikan produk impor itu dengan produk dalam negeri," kata Reni.

Di sisi lain, jenis mesin lokal yang paling banyak dipakai dan dibutuhkan di Tanah Air adalah jenis mesin yang tepat guna.

Mesin ini, kata Reni, bisa menyesuaikan tingkat kebutuhan pelanggannya.

"Mesin tepat guna ini bisa menyesuaikan seusai kebutuhan pengguna atau istilahnya customize. Termasuk kapasitas mesinnya juga bisa disesuaikan dengan energinya," jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2021/12/09/162442826/kemenperin-indonesia-sudah-mampu-produksi-mesin-lokal-yang-bermutu

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke