Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelebihan, Contoh, dan Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran

KOMPAS.com - Sistem ekonomi campuran adalah sistem yang menggabungkan karakteristik pasar, kebijakan, dan ekonomi tradisional. Lalu apa saja ciri-ciri sistem ekonomi campuran dan negara yang menganut sistem ekonomi campuran?

Setiap negara pasti memiliki sistem perekonomian yang berbeda tergantung dengan kebutuhan dan kebijakan negara masing-masing. Sistem ekonomi digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di bidang ekonomi suatu negara.

Terkait sejarah dan pengertian sistem ekonomi campuran sudah pernah dibahas di tulisan sebelumnya. Agar lebih memahami mengenai apa itu sistem ekonomi campuran, akan dijelaskan ciri-ciri sistem ekonomi campuran serta kekurangan dan kelebihan sistem ekonomi campuran.

Mengutip .dari Gramedia Blog, sistem ekonomi campuran yang dianut oleh suatu negara umumnya mempunyai ciri-ciri. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri sistem ekonomi campuran yang perlu diketahui:

Kelebihan sistem ekonomi campuran

Dilansir dari buku Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi karya Hendrawan Supratikno, kelebihan sistem ekonomi campuran meliputi:

Kekurangan sistem ekonomi campuran

Sistem ekonomi campuran juga dapat menanggung semua kerugian dari jenis ekonomi lainnya, tergantung pada karakteristik mana yang ditekankan oleh sistem ekonomi campuran. Misalnya, jika pasar memiliki terlalu banyak kebebasan, ia dapat meninggalkan anggota masyarakat yang kurang kompetitif tanpa dukungan pemerintah.

Perencanaan pusat industri pemerintah juga bisa menimbulkan masalah. Industri pertahanan bisa menjadi sistem monopoli atau oligarki yang disubsidi pemerintah. Itu bisa meningkatkan utang negara, memperlambat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Bisnis yang sukses dapat melobi pemerintah untuk lebih banyak subsidi dan keringanan pajak. Pemerintah dapat melindungi pasar bebas sedemikian rupa sehingga tidak cukup mengatur. Misalnya, bisnis yang terlalu besar untuk gagal bisa ditebus oleh pemerintah jika mulai bangkrut.

Adapun kekurangan sistem ekonomi ini, dikutip dari Gramedia Blog, sebagai berikut:

Negara yang menganut sistem ekonomi campuran

Berdasarkan situs thebalance.com, Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara yang menganut sistem ekonomi campuran.

Konstitusi AS membimbing negaranya menuju sistem ini dengan adanya amandemen kelima yang berisi perlindungan kepemilikan properti pribadi. Amandemen ini juga membatasi campur tangan pemerintah dalam operasi bisnis agar bisa meningkatkan inovasi di pasar.

Pada saat yang sama, Konstitusi mendorong pemerintah AS untuk memajukan kesejahteraan umum. Itu menciptakan kemampuan untuk menggunakan aspek-aspek ekonomi komando jika itu untuk kebaikan rakyat secara keseluruhan.

Sementara, Amandemen Pertama melindungi hak-hak kelompok untuk mempraktikkan keyakinan agama mereka. Itu memungkinkan komunitas, seperti Amish di Pennsylvania, untuk mempertahankan ekonomi tradisional mereka.

Selain AS, negara yang menganut sistem ini adalah Inggris, Islandia, Prancis, Swedia,, Rusia, India, China, dan Hongkong. Bagi negara yang menganut sistem ekonomi campuran, pemerintahnya mengelola bagian dari ekonomi, dan perusahaan swasta dan individu mengoperasikan sisanya.

Ketika ekonomi berkembang, pemerintah sering mengambil bagian yang lebih tinggi dari total pengeluaran. Negara-negara maju, seperti di Eropa Barat, sering memilih untuk memberikan dukungan kesejahteraan negara, dan peraturan pemerintah yang lebih besar tentang bisnis dan lingkungan.

Demikian penjelasan ciri-ciri sistem ekonomi campuran, kekurangan dan kelebihan sistem ekonomi campuran, serta contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran. 

https://money.kompas.com/read/2021/12/13/221522126/kelebihan-contoh-dan-ciri-ciri-sistem-ekonomi-campuran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke