Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PLN Batubara Terancam Dibubarkan, Erick Thohir: PLN Nanti Dibuat 3 Subholding

Anak usaha dari PT PLN (Persero) itu disebut-sebut sebagai salah satu penyebab terjadinya krisis pasokan batu bara.

Adapun PLN Batubara berperan mengamankan pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN dan anak perusahaan (securing business sustainability).

Terkait rencana pembubaran PLN Batubara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, reformasi di tubuh PLN memang perlu segera dilakukan.

Ia bilang, transformasi akan dilakukan dengan membuat PLN memiliki beberapa subholding.

"Jadi reformasi di PLN ini nantinya akan mirip dengan Pertamina yang sekarang punya 6 subholding," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Kantor KompasTV, Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Alasan dibuat subholding PLN

Menurut Erick, pembuatan subholding dilakukan karena data keuangan Partamina dan PLN tergolong besar. Namun, data-data tersebut hanya terlihat secara umum, tak tergambarkan dengan rinci.

"Maka seperti Pertamina ketika punya subholding perkapalan, yang sebelumnya enggak efisien sekarang jadi untung, begitu juga yang subholding petrochemical tadinya rugi sekarang untung. Di PLN pun demikian, akan kami lakukan (pembuatan subholding)," jelas dia.

Ia menjelaskan, PLN nantinya akan memiliki 3 subholding terdiri dari bisnis listrik sektor ritel, pembangkit listrik, dan transmisi. Erick meyakini, jika bisnisnya dikelompokkan maka akan memberikan keuntungan bagi PLN melalui kinerja positif sebagian besar subholding.

"Kalau transmisi itu pasti rugi, tapi kan kalau ritel dan pembangkit itu harusnya untung," ungkap Erick.


Permintaan bisnis pembangkit listrik EBT

Dia menjelaskan, seperti peluang yang ada pada bisnis pembangkit listrik, mengingat meningkatnya permintaan listrik dari Indonesia ke beberapa negara tetangga. Permintaan itu yakni listrik dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

Erick mencontohkan, seperti Singapura yang lahannya terbatas sehingga tidak bisa mengembangkan energi hijau. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah mulai dari air, geothermal, tenaga surya, hingga angin.

"Kayak Singapura, kan lahannya kecil, enggak bisa bikin ribuan hektar solar panel, tapi di Indonesia kan bisa," pungkasnya.

Dibongkar Menko Luhut

Sebelumnya, Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pemerintah berencana membubarkan PLN Batu Bara. Hal ini untuk memperbaiki tata kelola pengadaan batu bara di PLN.

"Enggak ada (lagi lewat PLN Batubara), PLN Batubara kita minta dibubarin," ungkap Luhut ditemui di Kantornya, Senin (10/1/2022).

Ia menjelaskan, selama ini batu bara yang dipasok ke PLN berasal dari PLN Batubara. Namun, perusahaan itu justru tidak mencari batu bara langsung dari produsen, melainkan membeli dari trader alias makelar.

Perusahaan trader lazimnya tidak memiliki tambang batu baranya sendiri. Di sisi lain, sebagai perusahaan perantara, trader tidak memiliki kewajiban memenuji ketentuan DMO sebagaimana yang berlaku pada produsen batu bara.

Oleh karena tidak ada kewajiban DMO, perusahaan trader pun lebih memilih menjual batu bara ke luar negeri saat harganya melambung di pasar ekspor, ketimbang menjualnya ke PLN.

Di sisi lain, Luhut menyatakan, PLN juga tidak lagi melakukan pembelian batu bara dengan skema Free on Board (FoB) atau membeli batu bara di lokasi tambang.

Ke depannya skema yang bakal diadopsi PLN yakni Cost, Insurance and Freight (CIF) atau membeli batu bara dengan harga sampai di tempat.

"Jadi kita benahin banyak betul ini, nanti PLN tidak ada lagi FoB, semua CIF. Tidak boleh lagi PLN trading dengan trader, jadi semua harus beli dari perusahaan," jelas Luhut.

https://money.kompas.com/read/2022/01/12/164443626/pln-batubara-terancam-dibubarkan-erick-thohir-pln-nanti-dibuat-3-subholding

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke