Tercatat sepanjang tahun lalu, UOB Group mencetak laba bersih sebesar 4,07 miliar dollar Singapura, atau setara sekitar Rp 43,1 triliun (asumsi kurs Rp 10.600 per dollar Singapura). Capaian ini melesat 40 persen secara tahunan (year on year).
"Kami meraih peningkatan sebesar 40 persen dalam laba bersih untuk full year 2021 seiring dengan pulihnya pertumbuhan ekonomi, kegiatan bisnis serta sentimen konsumen," ujar Deputy Chairman and CEO UOB Wee Ee Cheong dalam keterangannya, Kamis (17/2/2022).
Pertumbuhan laba bersih itu selaras dengan kenaikan total pendapatan grup. UOB Group membukukan total pendapatan sebesar 9,79 miliar dollar Singapura, meningkat 7 persen dari 9,17 miliar dollar Singapura.
Jika dilihat lebih rinci, pendapatan komisi UOB Group melesat 21 persen secara tahunan, dari 2 miliar dollar Singapura pada 2020, menjadi 2,41 miliar dollar Singapura pada akhir 2021. Kinerja tersebut ditopang oleh kinerja bisnis wealth management.
Sementara itu, pendapatan bunga bersih UOB Group naik 6 persen secara tahunan, dari 6,03 miliar dollar Singapura pada 2020 menjadi 6,4 miliar dollar Singapura pada 2021.
Adapun margin bunga bersih UOB Group tetap stabil pada posisi 1,56 persen di tengah suku bunga yang rendah dan dengan pengelolaan neraca yang proaktif. Sementara kualitas aset tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) di angka 1,6 persen.
"Kami percaya bahwa kita sudah melalui masa-masa yang sulit," ucap Wee Ee Cheong.
https://money.kompas.com/read/2022/02/17/180000126/laba-bersih-uob-group-melesat-jadi-rp-43-1-triliun-ini-penyebabnya-