Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asosiasi Perdagangan Berjangka Siap Perangi Promosi Investasi Bodong yang Menjamur di Media Sosial

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktik investasi bodong seperti binary option dan robot trading telah memakan banyak korban. Kedua praktik merugikan itu berhasil menjaring banyak korban dengan cara melakukan promosi platform secara masif di berbagai kanal media sosial dan situs internet.

Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) Udi Margo Utomo mengatakan, dengan praktik operasinya yang ilegal, investasi bodong dapat dengan mudah mengeruk dana masyarakat. Dana tersebut kemudian menjadi modal yang kuat bagi investasi bodong untuk melakukan promos berbagai kanal media sosial atau situs internet.

"Jadi sebenarnya mereka yang ilegal ini kuat di promosinya, karena faktor dia mendapatkan dana secara ilegal dan mudah," kata Udi, dalam soft launching kampanya Bursa Masa Kini, Rabu (23/2/2022).

"Akhirnya mereka menguasai jagat internet," tambah dia.

Merespons hal tersebut, Udi menyebutkan, pihaknya memutuskan untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terakit, guna memperkuat promosi sekaligus edukasi ke masyarakat terkait praktik perdagangan berjangka yang legal.

"Sehingga nanti pada saat masyarakat itu membuka internet, bukan yang pertama adalah informasi-informasi dari yang ilegal, tapi dari informasi yang kita ini, yang legal," tuturnya.

Pada saat bersamaan, ICDX sebagai salah satu bursa komoditi di Indonesia berencana memperkuat edukasi dan literasi terkait perdagangan berjangka komoditi (PBK). Ini dilakukan melalui kampanye Bursa Masa Kini.

CEO ICDX Lamon Rutten menjelaskan, kampanye itu diluncurkan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada publik mengenai bursa komoditi dan industri PBK serta manfaatnya secara luas.

"Kami mengajak pihak terkait mulai dari regulator, asosiasi, pialang maupun pedagang untuk berkolaborasi dalam kampanye Bursa Masa Kini," ujarnya.

"Dengan demikian diharapkan semakin banyak masyarakat yang paham dan merasa aman bertransaksi di PBK, yang nantinya akan semakin mendorong pertumbuhan transaksi PBK serta pergerakan ekonomi negara," tambahnya.

Dengan telah diluncurkan kampanye Bursa Masa Kini, ICDX berharap masyarakat dapat melihat keutuhan industri perdagangan berjangka komoditi dan seluruh pihak dapat berkolaborasi bersama memberikan edukasi dan literasi, ataupun dalam bentuk kegiatan lainnya untuk memajukan dan mengembangkan industri PBK sesuai dengan kondisi pasar masa kini.

PBK Miliki Potensi Besar

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya menilai, PBK di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Ini tercermin dengan total transaksi PBK di Tanah Air yang masih tumbuh 10,3 persen pada tahun 2021 menjadi 13,2 juta lot.

"Tahun ini kami menargetkan nilai transaksi hingga Rp 200 triliun," katanya.

Namun demikian, tingkat literasi masyarakat terhadap PBK masih relatif rendah. Ini tercermin dari masih banyaknya masyarakat yang tertipu oleh iklan investasi bodong.

"Di era digital saat ini, di masa pendemi, mungkin orang juga lebih banyak aktivitas di rumah, sehingga banyak yang kemudian tergiur dengan iklan-iklan yang menyampaikan bahwa akan mendapatkan profit tetap," ujarnya.

Bappebti pun disebut tengah memperkuat penyaluran informasi melalui kanal media sosial, guna memperluas jangkauan literasi kepada masyarakat.

"Memang itu menjadi PR kita juga ke depan untuk memberikan informasi yang lebih banyak kepada masyarakat," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2022/02/24/074800626/asosiasi-perdagangan-berjangka-siap-perangi-promosi-investasi-bodong-yang

Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke