Peringkat C menandakan Rusia akan default karena sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara barat, seperti AS dan Uni Eropa, serta Singapura akibat invasinya ke Ukraina.
"Peringkat 'C' mencerminkan pandangan Fitch bahwa default Rusia sudah dekat," kata lembaga itu, dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Rabu (9/3/2022).
Sebelumnya, Fitch sudah menurunkan peringkat utang Rusia menjadi B/Watch Negative pada tanggal 2 Maret 2022. Melihat perkembangannya sejak saat itu, Fitch kembali menurunkan ke C karena kemungkinan terjadi default.
"Dalam pandangan kami, ini melemahkan keinginan Rusia untuk membayar utang pemerintah," sebut Fitch.
Fitch mencatat, jika sanksi ekonomi terus meningkat ditambah pembatasan perdagangan energi ke negara-negara tertentu, ada kemungkinan Rusia merespons dengan tidak membayar kewajiban utang negaranya secara selektif.
"Pada tingkat yang lebih rendah, risiko pengenaan hambatan teknis untuk pembayaran utang, termasuk melalui pemblokiran langsung transfer dana, atau melalui sistem kliring dan penyelesaian, juga sedikit meningkat sejak tinjauan terakhir kami," tutur Fitch.
Sebagai informasi, Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina, sebagai tanggapan atas permintaan Donbass.
Pada 24 Februari, Putin menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Kendati demikian, negara-negara Barat, yakni AS hingga Uni Eropa menanggapi invasi Rusia dengan menjatuhkan sanksi ekonomi. Teranyar Rusia berencana melarang dan membatasi ekspor impor bahan baku tertentu hingga setahun penuh, sampai 31 Desember 2022.
https://money.kompas.com/read/2022/03/09/103641126/fitch-ratings-turunkan-peringkat-utang-rusia-ke-teritori-sampah