Jadi Penggerak Ekonomi, Ini Peran Perempuan di Era Digital

KOMPAS.com – Perempuan punya peran penting terhadap roda ekonomi masyarakat di zaman serbadigital seperti saat ini.

Terbukti, saat pandemi Covid-19 melanda, banyak perempuan bergerak untuk menumbuhkan ekonomi dengan membuka peluang usaha rumahan.

Riset yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mendapati 18,6 persen pelaku baru usaha mikro kecil dna menengah (UMKM) berasal dari kalangan perempuan dengan memanfaatkan layanan e-commerce.

Seperti diketahui, pandemi menumbuhkan bisnis digital, seperti berdagang tanpa tatap muka. Tak heran, di era digital, siapa pun yang mampu beradaptasi dapat sukses.

Kontribusi perempuan itu menarik perhatian CEO Qnet Malou Caluza, Miss Tourism International 2021 Jessy Silana Wongsodiharjo, dan anggota-anggota perempuan Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (KISB).

Masih dalam momen peringatan International Women’s Day, mereka pun membahas seputar kontribusi perempuan dan kesuskesan bisnis di era digital.

“Selama bertahun-tahun di Qnet, saya telah melihat banyak wanita menjadi pencipta digital dan pemberi pengaruh untuk perubahan di komunitas mereka dengan memanfaatkan sumber daya dan pelatihan yang kami sediakan,” ujar Malou dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Menurut Malou, hal itu tak terlepas dari keberhasilan perempuan beradaptasi dengan teknologi digital.

“Wanita-wanita ini datang dari semua lapisan masyarakat. Beberapa dari mereka adalah ibu rumah tangga, sementara yang lain adalah karyawan yang bermimpi membangun bisnis dan komunitas mereka sendiri,” tambahnya.

Sebagai informasi, Qnet merupakan perusahaan direct selling atau penjualan langsung yang telah beroperasi di Indoensia selama lebih dari 20 tahun.

Keberhasilan Qnet bertahan, menurut Malou, tak terlepas dari jalannya strategi bisnis digital, pengaruh media sosial, dan kontribusi perempuan di dalamnya.

Bahasan lanjutan yang juga jadi sorotan topik adalah peran perempuan dalam industri pariwisata, utamanya di masa pandemi.

Sebagai informasi, pemerintah mulai melonggarkan pintu pariwisata untuk menumbuhkan perekonomian di Nusantara.

Dalam hal tersebut, perempuan bisa ikut berkontribusi, salah satunya lewat emdia sosial.

Tak bisa ditampik, perempuan punya peran terhadap tren sebagai pembuat konten dan pembangun komunitas digital di bidang pariwisata.

Untuk menggairahkan kembali roda ekonomi pariwisata lokal, perempuan bisa berkontribusi dengan memuat konten seputar pariwisata.

Dengan begitu, mereka dapat mendukung inisiatif pariwisata lokal melalui media digital agar wisatawan tertarik untuk datang.

“Perempuan dapat menjadi kreator konten. Selain jadi pekerjaan yang menghasilkan pendapatan, aktivitas ini punya kontribusi terhadap perekonomian Indonesia,”sambung Malou.

Sementara itu, Jessy mengatakan bahwa perempuan punya kekuatan dalam membuat konten digital pariwisata. Ia meyakini bahwa perempuan Indonesia pintar untuk menampilkan sesuatu yang unik di media sosialnya.

“Perempuan Indonesia itu sangat pintar berkomunikasi. Rajinlah posting sesuatu yang unik, posting tempat wisata di media sosial lalu tambahkan narasi yang menarik dan hastag. Kekuatan media sosial adalah bisa diakses oleh semua orang di dunia. Peran serta perempuan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan pariwisata dan ekonomi Indonesia, “ ujar Jessy.