Anak Usaha Jasa Marga Ini Bakal IPO pada 2023

Nantinya, setelah dilakukan pemisahan maka Jasa Marga akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada anak usahanya itu, PT JTT, yang ditargetkan terealisasi pada kuartal I-2023.

Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano mengatakan, spin off merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan pelat merah. Penandatanganan akta spin off pun ditargetkan dilakukan pada 1 Juli 2022 mendatang.

"Kami akan menandatangani akta pemisahan yang pemisahan rencananya tanggal 1 Juli 2022," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Rabu (27/4/2022).

Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad sendiri mengelola 13 ruas tol Trans Jawa. Rinciannya, sebanyak 4 ruas merupakan segmen operasi yang terdiri dari Tol Jakarta-Cikampek, Palimanan-Kanci, Semarang ABC, dan Surabaya-Gempol.

Lalu 9 ruas lainnya dikelola oleh BUJT yaitu Tol Jakarta-Cikampek (Elevated), Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono-Kediri, Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan, dan Pandaan-Malang.

"Saat ini kepemilikan sahamnya memang masih ada di Jasa Marga. Nantinya akan dialihkan ke PT JTT, di mana porsi kepemilikan Jasa Marga di PT JTT sebanyak 99 persen," jelas Reza.

Adapun nilai dari total aset yang dialihkan ke PT JTT mencapai Rp 16,347 triliun, berdasarkan laporan keuangan hingga 31 Desember 2021. Nilai itu mencapai sepertiga dari total aset keseluruhan perseroan.

"Tapi pada saat nanti dialihkan tentunya nanti akan disesuaikan lagi berdasarkan nilai buku tanggal 30 Juli 2022," imbuhnya.

Setelah spin off rampung maka Jasa Marga akan fokus untuk IPO PT JTT. Menurutnya, aksi korporasi ini dilakukan bagian dari upaya mencari pembiayaan secara mandiri sehingga menjadi nilai tambah bagi perseroan.

"Untuk waktu pelaksanaannya (IPO) di awal 2023, kami masih berupaya agar nanti bisa terealisasi kurangpllebih di kuartal I-2023," pungkas Reza.