Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Dua Kunci Manajemen Lalu Lintas Jasa Marga Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Corporate Communication and Community Development Group Head Dwimawan Heru PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyebut, kunci yang pertama adalah penggunaan teknologi terkini dalam bidang road transportation.

Teknologi ini digunakan sebagai decision support system yang mendukung keputusan pimpinan puncak di Kepolisian dan Jasa Marga dalam memutuskan penanganan volume lalu lintas yang jumlahnya luar biasa.

Kedua, koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif.

"Tiga bulan sebelum arus mudik, bahkan sebelum adanya keputusan pelonggaran perjalanan antar kota, kami bersama-sama dengan pemangku kepentingan sudah membahas intensif perencanaan arus mudik, dengan berbagai skenario, untuk mengantisipasi apapun kebijakan Pemerintah Pusat soal mudik,” kata Heru dalam siaran pers Minggu (8/5/2022).

Ia menjelaskan, koordinasi ini dilakukan khususnya dengan Kepolisian/Korlantas, sebagai pemegang diskresi semua rekayasa lalu lintas.

Selain itu, koordinasi juga dengan semua pemangku kepentingan lain, seperti Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol, bahkan dengan dinas-dinas provinsi, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan lain-lain.

Koordinasi pada level pengambil kebijakan, didukung dengan dioperasikannya konsep Intelligent Transportation System (ITS) milik Jasa Marga di Jasa Marga Tollroad Command Centre (JMTC).

JMTC sebagai the eye of the tollroad mengumpulkan seluruh informasi lalu lintas jalan tol melalui beberapa sumber.

Misalnya melalui pantauan 1.913 CCTV, 26 speed camera, 39 CCTV analytic traffic counting, 19 RTMS (Remote Traffic Microwave Sensor), 7 WIM (Weigh in Motion) dan juga informasi dari laporan petugas di lapangan.

Selain itu, ada juga informasi dari pelanggan melalui call center 14080, untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak guna pengambilan keputusan.

Hal tersebut berguna bagi pengguna jalan tol untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan.

Ia memaparkan, JMTC dilengkapi dengan ATMS (Advanced Traffic Management System), yaitu sebuah sistem yang akan menganalisis kondisi kepadatan di jalan tol dengan menghitung data volume kendaraan, dibandingkan dengan kapasitas jalan tol.

"Pada saat volume kendaraan mendekati kapasitas maksimal suatu ruas, maka sistem akan memberikan peringatan kepada petugas untuk selanjutnya dilakukan rekayasa lalu lintas, misalnya contra flow, ramp metering, atau one way," ucap dia.

Outputnya selain untuk pengambilan keputusan, juga diberikan kepada pengguna jalan tol, melalui 235 buah DMS (Dynamic Message Sign) yang ada di jalan tol Jasa Marga, dan melalui mobile apps Jasa Marga, yaitu “Travoy 3.0”.

Dalam penanganan arus mudik lebaran, penggunaan JMTC ini membantu dengan menginformasikan secara real time.

Ketika kapasitas lajur atau kapasitas gerbang sudah terpenuhi 60 persen dari kapasitas terpasang, maka akan diambil keputusan oleh Kepolisian sebagai pemegang diskresi, untuk melalukan rekayasa lalu lintas.

Hal tersebut dilakukan, mengingat rekayasa lalu lintas one way membutuhkan waktu dua jam untuk melalukan clearance di jalur yang akan dilakukan oneway. Tujuannya, agar keamanan dan keselamatan pengguna jalan terjaga.

“Saat dilakukan clearance, biasanya kapasitas terus naik, sehingga saat kedatangan lalu lintas mencapai puncaknya, di lapangan penambahan kapasitas melalui oneway atau contra flow sudah digelar dan siap digunakan,” tutup Heru.

Penggunaan teknologi melalui keberadaan JMTC ini, sejalan dengan inovasi Jasa Marga untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan diatas standar yang ditetapkan pemerintah.

https://money.kompas.com/read/2022/05/09/114400526/ini-dua-kunci-manajemen-lalu-lintas-jasa-marga-selama-libur-lebaran-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke