Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Petani Sawit "Curhat" Harga TBS Masih Dimainkan

Sekretaris Jendral SPKS, Mansuetus Darto mengatakan, pihaknya menduga penetapan harga TBS kelapa sawit saat ini tidak lagi merujuk pada harga internasional yang sebelumnya berlaku, melainkan yang berlaku adalah harga nasional.

"Dugaan ini tidak lepas dari fakta sebelumnya bahwa pabrik kelapa sawit tidak mematuhi harga yang ditetapkan oleh Pemerintah," ujar Mansuetus Darto lewat keterangan resminya, Jumat (13/5/2022).

Mansuetus Darto membeberkan, penetapan harga TBS kelapa sawit Provinsi Riau untuk periode 11-18 Mei 2022, telah terjadi penurunan harga sebesar Rp 972,29 per kilogram menjadi Rp 2.948 per kilogram untuk sawit umur 10 - 20 tahun.

Padahal sebelumnya pada periode 27 April-10 Mei 2022, harga TBS kelapa sawit umur 10-20 tahun di Riau ditetapkan Rp 3.920 per kilogram.

"Penurunan harga TBS kelapa sawit di tingkat petani menjadi tanda tanya besar, dasar atau rumus apa yang digunakan untuk menetapkan harga TBS kelapa sawit saat ini. Apakah harga CPO dan kernel turun secara drastis?," kata Mansuetus Darto.

Sementara jika dibandingkan dengan Malaysia, kata Darto, harga TBS di sana tidak turun, masih diharga sekitar Rp 5.000 per kilogram.

Darto juga mengungkapkan, petani kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi juga menjerit. Pasalnya, perusahaan Wilmar melalui anak perusahaannya PT Citra yang memiliki 3 PKS sampai dengan saat ini masih tutup.

Hal ini pun berpengaruh terhadap penurunan harga TBS kelapa sawit yang cukup tinggi.

"Di tingkat petani, harga TBS kelapa sawit berkisar Rp 1.600-1.750 per kilogram. Sama halnya dengan kondisi di Sumatera, di Kalimantan Barat. Hal inilah yang menyebabkan para petani sawit terus mengalami kerugian dan mempengaruhi ekonomi keluarga petani," ucapnya.

Oleh sebab itu, para petani kelapa sawit meminta pemerintah segera mengawasi dan mengambil tindakan hukum yang tegas kepada pabrik kelapa sawit/perusahaan dari tingkat trader, grower hingga produsen yang ikut andil dalam menentukan harga TBS kelapa sawit secara sepihak.

"Kami menyuarakan bahwa negara tidak boleh kalah. Kami mendukung sepenuhnya agar pemerintah jangan menyerahkan urusan penentuan harga TBS kelapa sawit kepada pengusaha sawit," pungkasnya.


Bantahan Wilmar

Perusahaan Wilmar membantah bahwa PT Citra Riau Sarana di Kuantan Singingi, Riau yang menghentikan pembelian tandan buah segar (TBS) dari petani bukanlah bagian dari Wilmar.

Plantation Head Wilmar Simon Siburat mengaku, hingga saat ini Wilmar dan pabrik kelapa sawit (PKS)-nya tetap menerima pasokan dari petani, baik plasma, inti, maupun masyarakat.

"Perlu kami sampaikan bahwa PT Citra Riau Sarana di Kuantan Singingi, Riau bukanlah bagian dari Wilmar. Hingga saat ini kami dan pabrik kelapa sawit (PKS) Wilmar tetap menerima pasokan dari petani, baik plasma, inti, maupun masyarakat," ujarnya dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (17/5/2022).

Simon menuturkan, perusahaannya sangat menghargai petani sebagai salah satu sumber pemasok utama kelapa sawit.

Oleh sebab itu kata dia, pihaknya juga membeli TBS dengan harga sesuai dengan aturan yang berlaku.

https://money.kompas.com/read/2022/05/13/123050726/petani-sawit-curhat-harga-tbs-masih-dimainkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke