Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buka-bukaan Stafsus Erick Thohir Soal Garuda Indonesia, Alotnya PKPU hingga Target Sehat dalam 3 Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga buka-bukaan terkait proses penyelamatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang ditargetkan kinerjanya kembali sehat dalam 3 tahun ke depan.

Saat ini Garuda Indonesia telah mengajukan perpanjangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) selama 30 hari. Menurut Arya, perpanjangan dilakukan karena masih ada pihak yang keberatan terkait besaran dan waktu pembayaran utang.

"Masih ada pihak-pihak lessor yang belum deal, baik secara besaran potongan (utang) maupun lamanya (pembayaran utang),” ujar Arya saat berdiskusi dengan media di Sarinah, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Adapun seharusnya proses PKPU berlangsung hingga 20 Mei 2022 setelah sebelumnya juga mengalami proses perpanjangan. Mulanya proses PKPU Garuda berakhir di 21 Januari 2022, namun diperpanjang selama 60 menjadi ke 21 Maret 2022.

Lalu kembali lagi proses PKPU diperpanjang selama 60 hari ke 20 Mei 2022, hingga akhirnya diperpanjang selama 30 hari ke depan. Garuda Indonesia memastikan proses perpanjangan PKPU ini akan menjadi permohonan perpanjangan terakhir.

Arya Sinulingga mengatakan, saat ini negosiasi dengan para kreditur besar masih terus berlangsung, terutama dengan lessor. Menurutnya, untuk negosiasi Garuda Indonesia dengan kreditur BUMN hingga saat ini tidak mengalami kendala.

Ia mengungkapkan, melalui perpanjangan proses PKPU ini pihaknya ingin restrukturisasi maskapai pelat merah tersebut berjalan dengan jelas dan baik. Sehingga diharapkan kinerja Garuda Indonesia kembali pulih dalam kurun waktu 3 tahun ke depan.

"Kalau PKPU ini berhasil, Garuda dalam waktu 2-3 tahun sudah bisa positif (kinerjanya). Malah diperkirakan kalau itu berhasil, dalam 2-3 tahun sudah sama dengan kondisi Garuda yang terbaik sebelumnya," ungkap Arya.

"Jadi ini semuanya untuk menyehatkan Garuda. Ini tidak sekedar lolos dari PKPU, tapi juga menjadi menarik bagi investor baru," imbuh dia.

Dia menuturkan, bahwa pihaknya masih terus mencari investor yang tepat, baik dari luar maupun dalam negeri, untuk menyelamatkan Garuda Indonesia. Menurutnya, yang terpenting investor tersebut memiliki kondisi keuangan yang sehat untuk bisa mendukung maskapai pelat merah tersebut.

Adapun rencana penambahan investor strategis ini telah masuk dalam skema yang disetujui Panja Komisi V DPR RI, di samping juga menyetujui usulan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun ke Garuda Indonesia.

"Investornya sedang dicari, baik luar dan dalam negeri, tapi kami memang kecenderungannya kalau bisa dalam negeri, yah sangat bagus. Kami cari partner yang sehat fundamentalnya, yang bisa support bisnis Garuda," tutup Arya Sinulingga.

https://money.kompas.com/read/2022/05/18/102000626/buka-bukaan-stafsus-erick-thohir-soal-garuda-indonesia-alotnya-pkpu-hingga

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke