JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia untuk melakukan diskusi dengan para perwakilan ekonomi dunia dan investor-investor potensial.
Sejumlah isu dipaparkan dalam forum tersebut, antara lain terkait upaya penumbuhan ekonomi Indonesia, green energy, pengendalian pandemi Covid-19, dan upaya pemulihan ekonomi nasional. Dalam pertemuan itu, Pemerintah RI berupaya merayu para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Pemerintah senantiasa memberikan dukungan bagi para investor agar setiap investasi yang masuk ke Indonesia harus win-win,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang melalui siaran persnya, Selasa (24/5/2022).
Agus menambahkan, peluang investasi baru dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang besar untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik ditawarkan selama pertemuan WEF. Hal ini sejalan dengan fokus pembahasan di WEF mengenai isu energi baru terbarukan (EBT) yang sesuai dengan misi Presidensi G20.
“Pemerintah sangat yakin bahwa investasi mobil listrik di Indonesia akan sangat baik. Tidak hanya bicara mengenai bahan baku atau raw material, soal nikel dan turunannya tapi juga potensi market-nya. Sehingga Pemerintah RI akan terus membantu dan memastikan agar investasi di sektor ini dapat berhasil,” sambungnya.
Dorong Investasi Industri Chip
Agenda lainnya, menteri berlatarbelakang politikus Golkar ini menghadiri pertemuan dengan perusahaan semikonduktor, software, dan penyedia teknologi wireless asal Amerika Serikat, Qualcomm.
Kepada Chief Executive Officer Qualcomm Cristiano Amon, dirinya menyampaikan peluang investasi untuk mendukung akselerasi digitalisasi di industri otomotif yang memungkinkan keterlibatan industri kecil dalam rantai industri tersebut.
Selain itu, di masa pandemi, terjadi peningkatan penetrasi internet di Indonesia yang sangat masif sehingga membuat potensi pengembangan produk-produk penunjang konektivitas menjadi sangat mutlak.
“Karena itu, kami mengajak Qualcomm agar turut serta berperan aktif dalam proses ini,” ujar Menperin.
Agus menambahkan, saat ini Kemenperin sedang membangun ekosistem produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti laptop dan tablet. Dalam upaya tersebut, dibutuhkan perusahaan yang mampu memasok chip yang merupakan salah satu komponen dalam produk.
Oleh sebab itu, Menperin mengajak agar Qualcomm sebagai salah satu pemimpin produksi chip untuk mengambil bagian dalam upaya ini.
“Lewat pertemuan tersebut, kami mengharapkan Qualcomm dapat memberikan asistensi dalam pengembangan Indonesia Manufacturing Center,” pungkasnya.
https://money.kompas.com/read/2022/05/24/201000526/pertemuan-wef-pemerintah-ri-rayu-investor-berinvestasi-kendaraan-listrik-