Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Kurangi Bakar Uang, Startup Dinilai Harus Pikirkan Cari Untung

JAKARTA, KOMPAS.com - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dialami startup belakangan jadi sinyal terbentuknya keseimbangan baru.

Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan, pihaknya juga tidak ingin ada gelombang PHK yang terjadi di perusahaan rintisan

Namun demikian, ia menyebut perusahaan startup harus bertahan di tengah investor yang mulai lebih selektif menggelontorkan pendanaan.

"Sekarang uangnya berkurang, investor sudah tidak jor-joran seperti dulu. Jadi, startup harus berhemat. Mungkin tadinya ada uang cukup untuk 6 bulan, sekarang harus bisa untuk 12 bulan bagaimana caranya," kata dia kepada Kompas.com di sela-sel acara 4th Digital Summit Sea 2022, Selasa (7/6/2022).

Ia menambahkan, dalam menghadapi situasi semacam ini, startup memang perlu melakukan efisiensi. Namun demikian, ia menegaskan, PHK bukan satu-satunya cara melakukan efisiensi.

Eddi menjabarkan, startup dapat memangkas anggaran pemasaran. Selain itu startup juga bisa mengurangi anggaran promo dan diskon.

Lebih lanjut, Eddi mengatakan, startup dapat menempuh langkah efisiensi lainnya misalnya dengan mengurangi atau menunda peluncuran produk baru.

Tak hanya itu, dalam upaya efisiensi, perusahaan juga perlu untuk menahan rencana-rencana ekspansi bisnisnya.

"Langkah efisiensi ada berbagai macam, tidak hanya dengan PHK saja," tegas dia.

Namun demikian, ia menekankan pentingnya startup untuk melakukan efisiensi. Pasalnya, startup perlu mengambil langkah strategis untuk dapat bertahan.

"Lebih baik ada efisiensi. Saya tidak pro PHK, tetapi lebih baik ada efisiensi daripada perusahaan tutup," imbuh dia.

Lebih jauh, Eddi menjelaskan, ekosistem startup di Indonesia telah berumur 10-12 tahun. Pun, menurut dia selama periode tersebut nilai valuasinya selalu naik dan belum pernah turun.

Dengan demikian, fenomena yang terjadi beberapa waktu ini menjadi lumrah mengingat adanya siklus naik dan turun pada segala lini bisnis.

"Di semua investment, baik itu saham, emas, komoditas, dan properti semua ada siklus naik turun dari sisi harga. Startup ini naik terus. Bahkan, 10 sampai 12 tahun terakhir naik tanpa koreksi," ucap dia.

"(Fenomena) ini tidak apa-apa, nanti akan balik lagi. Nanti akan memunculkan keseimbangan baru," imbuh dia.

Ia menekankan dalam perkembangan startup, kualitas lebih penting ketimbang kuantitas.

Secara kualitas, Eddi membeberkan, start up harus berhati-hari mengurus keuangannya. Selain itu, perusahaan rintisan juga harus untung.

"Startup suka bakar uang, tapi tidak tahu profitnya apa. Sekarang mereka tidak bisa selalu bakar uang tanpa ada arah menuju profitable," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2022/06/07/171000026/kurangi-bakar-uang-startup-dinilai-harus-pikirkan-cari-untung

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Puas dengan Hasil Panen Raya di Sulsel, Jokowi Minta Beras Segera Didistribusikan ke Wilayah Lain

Puas dengan Hasil Panen Raya di Sulsel, Jokowi Minta Beras Segera Didistribusikan ke Wilayah Lain

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Pupuk Kaltim Bukukan Laba Rp 14,59 Triliun di 2022

Pupuk Kaltim Bukukan Laba Rp 14,59 Triliun di 2022

Whats New
Tukar Uang Baru Lebaran 2023 di Kas Keliling BI, Simak Syaratnya...

Tukar Uang Baru Lebaran 2023 di Kas Keliling BI, Simak Syaratnya...

Work Smart
Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Berapa Anggaran yang Sudah Disiapkan Pemerintah?

Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Berapa Anggaran yang Sudah Disiapkan Pemerintah?

Whats New
Gaji UMR Sukabumi: Kota dan Kabupaten Sukabumi 2023

Gaji UMR Sukabumi: Kota dan Kabupaten Sukabumi 2023

Work Smart
Cara Pinjam Dana untuk Nelayan lewat eFishery

Cara Pinjam Dana untuk Nelayan lewat eFishery

Whats New
Harga Telur di AS Melambung, gara-gara Produsen Ambil Untung?

Harga Telur di AS Melambung, gara-gara Produsen Ambil Untung?

Whats New
Syarat dan Cara Daftar Lowongan Kerja LRT Jakarta

Syarat dan Cara Daftar Lowongan Kerja LRT Jakarta

Work Smart
Silicon Valley Bank Bangkrut, Sri Mulyani: Kami Lebih Waspada dan Lakukan Kajian

Silicon Valley Bank Bangkrut, Sri Mulyani: Kami Lebih Waspada dan Lakukan Kajian

Whats New
Lowongan Kerja Kimia Farma Apotek untuk Lulusan Apoteker, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Kimia Farma Apotek untuk Lulusan Apoteker, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Dampak RI Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: UMKM Gagal Raup Omzet Miliaran Rupiah dalam Sehari

Dampak RI Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: UMKM Gagal Raup Omzet Miliaran Rupiah dalam Sehari

Whats New
Harga Emas Dunia Tergelincir karena Meredanya Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Harga Emas Dunia Tergelincir karena Meredanya Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 10.000 Per Gram

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 10.000 Per Gram

Earn Smart
Produsen Kendaraan Listrik Ini PHK 1.300 Karyawannya

Produsen Kendaraan Listrik Ini PHK 1.300 Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+