Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Kabupaten Penyangga, Banjarnegara Pasok Belasan Ton Cabai ke Jabodetabek Setiap Hari

KOMPAS.com – Sebagai wilayah penyangga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), petani di Kabupaten Banjarnegara sudah terbiasa membudidayakan aneka macam cabai untuk didistribusikan ke berbagai pasar.

Pasar-pasar target distribusi termasuk pasar induk serta berbagai pasar satelit di seputar Jabodetabek. Bahkan, konsistensi pasokannya bisa mencapai 17 ton per hari.

Salah satu Champion Cabai Nasional, Teguh mengungkapkan, keberhasilan petani di Banjarnegara dalam menjaga pasokan cabai adalah penyesuaian agroklimat dan kecocokan tanah.

“Sejak dulu, pendahulu Kami tidak menanam cabai rawit merah karena pertimbangan teknis. Kalau rawit yang cocok di dataran tinggi Banjarnegara adalah cabai rawit hijau sehingga hasil produksi Kami berlimpah,” papar Teguh, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (12/6/2022).

Lebih lanjut, Teguh mengatkaan, saat ini kurang lebih ada sekitar 370 hektar (ha) tanaman cabai rawit hijau yang tersebar di Kecamatan Pejawaran, Karang Kobar, dan Batur.

Hal senada juga disampaikan penyuluh Pejawaran, Miftahuddin yang menegaskan bahwa warga Banjarnegara tidak pernah kesulitan untuk menemukan aroma pedas di setiap menu masakan sepanjang tahun karena ketersediaan rawit hijau melimpah.

“Masyarakat sini sudah terbiasa menggunakan rawit hijau untuk membuat sambal. Kalau masalah warna memang kurang menarik dibandingkan dengan rawit merah, tetapi rasa tetap pedas,” ungkapnya.

Sebelumnya, beredar kabar dari pasar yang menyebut bahwa harga cabai rawit merah di Banjarnegara mencapai Rp 1.000 per buah pada awal Juni 2022.

Namun, berdasarkan hasil pemantauan ke Pasar Pucang Banjarnegara, harga 50 gram cabai atau 20 buah cabah adalah Rp 5.000.

Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto menjelaskan, cuaca ekstrem dengan curah hujan yang relatif tinggi berpengaruh terhadap volume dan pasukan cabai di pasaran.

“Memang karena cuaca ekstrem ini volume panen dan pasokan cabai menjadi berkurang. Namun, hal ini sudah kita antisipasi melalui berbagai langkah,” papar Prihasto.

Salah satunya, kata dia, dengan mobilisasi pasokan dari daerah surplus yang produksinya tidak terganggu, seperti dari Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sumatera Utara. Diharapkan pasokan cabai akan kembali normal dalam waktu dekat.

Meski demikian, Prihasto juga menegaskan bahwa harga ini sangat dipengaruhi banyak faktor, tidak hanya sekadar masalah pasokan dan belum ada standarisasi harga selayaknya produk pabrikan.

“Patut disyukuri bahwa nilai tukar petani (NTP) petani cabai sedikit meningkat pasca pandemi. Sebelumnya, petani cabai sempat terseok-seok dengan harga pasar di bawah BEP,” tambah Prihasto.

https://money.kompas.com/read/2022/06/12/121307026/jadi-kabupaten-penyangga-banjarnegara-pasok-belasan-ton-cabai-ke-jabodetabek

Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke