Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Jatuh, Saham–saham Teknologi Berguguran

S&P 500 turun 3,88 persen menjadi 3.749,63, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga turun 876,05 poin, atau 2,79 persen, ditutup pada level 30.516,74. Sementara itu, Nasdaq Composite jatuh paling dalam yakni, 4,68 persen dan ditutup pada posisi 10.809,23.

Penurunan indeks di Wall Street seiring dengan rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen pada Rabu ini, untuk menekan inflasi. Pada awal pekan, investor terus mencerna laporan inflasi AS yang mencapai 8,6 persen, atau lebih tinggi dari ekspektasi.

“Siapapun yang berharap kondisi pasar akan bullish, tidak bisa menemukan apapun sebagai pegangan saat ini di tengah kenaikan suku bunga, dan arah ekonomi yang tidak pasti,” kata Jack Ablin, mitra pendiri Cresset Capital mengutip CNBC.

Saham Boeing, Salesforce dan American Express masing-masing terjun 8,7 persen, 6,9 persen dan 5,2 persen, dan menjadi pemberat pada indeks DJIA. Sementara dari saham teknologi, Netflix, Tesla dan Nvidia turun lebih dari 7 persen dan mendorong Nasdaq menyentuh level terendah baru sejak November 2020.

Selain itu, saham transportasi juga tergelincir di awal pekan, dengan penurunan Carnival Corporation dan Norwegian Cruise Line masing-masing sekitar 10 persen dan 12 persen. Delta Air Lines juga turun lebih dari 8 persen, sementara United jatuh sekitar 10 persen.

Semua sektor utama pada indeks S&P 500 merosot ke zona merah yang dipimpin oleh penurunan saham energi, lebih dari 5 persen. Dari sektor konsumen, layanan komunikasi, teknologi informasi, hingga utilitas juga turun lebih dari 4 persen.

“Pergerakan dramatis yang lebih rendah menunjukkan ada banyak investor mengambil untung atau memposisikan ulang portofolio mereka, dan mungkin menandakan saat ini pasar berada dalam pada tahap kapitulasi," kata Jeff Kilburg, kepala investasi Sanctuary Wealth.

Ramainya aksi jual, mendorong suku bunga jangka pendek melonjak. Treasury AS tenor 10 tahun naik lebih dari 20 basis poin lebih tinggi ke atas 3,3 persen, karena investor khawatir bahwa The Fed akan lebih agresif untuk menekan inflasi. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS tenor 2 tahun naik sekitar 30 basis poin menjadi sekitar 3,3 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/06/14/061300326/wall-street-jatuh-saham-saham-teknologi-berguguran

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke