Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] 5 RS Segera Uji Coba Kelas Rawat Inap Standar JKN | Bukalapak Digugat Rp 1,1 Triliun

Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien mengatakan, uji coba Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) akan diterapkan di 5 rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Juli ini.

Meski ada uji coba tersebut, terkait penyesuaian iuran pelayanan KRIS masih dalam pembahasan.

Tapi selama ujicoba, Mutaqqien bilang, biaya iuran tidak akan berubah. Masih mengacu kepada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

"Selama uji coba belum ada perubahan. KRIS JKN ini untuk meningkatkan mutu pelayanan, menjaga keberlangsungan, dan mencapai prinsip ekuitas Program JKN," ucap Mutaqqien kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Selengkapnya klik di sini. 

2. Digugat Rp 1,1 Triliun oleh Harmas Jalesveva, Bukalapak Buka Suara

PT Bukalapak buka suara terkait gugatan PT Harmas Jalesveva senilai Rp 1,1 triliun ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Head of PR Bureau Bukalapak Monica Chua mengatakan, pihaknya sedang menunggu dokumen terkait gugatan tersebut serta menyiapkan langkah-langkah hukum.

"Saat ini kami sedang menunggu dokumen terkait gugatan tersebut dari pihak yang berwenang untuk dipelajari dan menyiapkan serta mengambil langkah-langkah hukum yang tersedia sesuai dengan koridor hukum yang berlaku," kata Monica dalam keterangannya kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Monica mengatakan, gugatan dari PT Harmas Jalesveva bukan pertama kali dihadapi Bukalapak. Pada gugatan sebelumnya, majelis hakim PN Jakarta Selatan tak dapat menerima gugatan yang diajukan perusahaan tersebut.

Selengkapnya klik di sini. 

3. AS Terancam Resesi, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Ekonomi Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami resesi sejalan dengan kekhawatiran akan lonjakan inflasi yang terjadi di sepanjang tahun.

Potensi resesi menguat usai Federal Reserve AS menaikkan suku bunga 75 basis poin untuk menekan lonjakan inflasi. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia, resesi ekonomi akan berpengaruh besar terhadap perekonomian global.

Lalu apa dampaknya secara khusus pada ekonomi Indonesia?

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, terdapat beberapa risiko yang harus dihadapi Indonesia terkait ancaman resesi AS.

1. Keluarnya modal asing

Pertama, keluarnya modal asing dipasar surat utang karena spread antara imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) dan yield US Treasury di tenor yang sama semakin menyempit.

"Investor asing cenderung mengalihkan dana ke aset yang aman, memicu capital outflow di emerging market. Sementara pelemahan nilai tukar rupiah hanya salah satu dampak turunan dari sinyal resesi AS," kata Bhima kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Selengkapnya klik di sini. 


4. Kasus Gagal Bayar Perusahaan Asuransi Berlarut-larut, OJK Buka Suara

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator yang mengawasi industri asuransi membuka suara terkait kasus gagal bayar beberapa perusahaan asuransi yang belum menemukan titik terang.

Seperti telah diberitakan, ada tiga perusahaan asuransi yang tersandung kasus gagal bayar dan belum menemukan jalan keluar seperti Kresna Life, Wanaartha Life, dan AJB Bumiputera 1912.

Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, salah satu faktor yang menjadi sorotan adalah terkait rencana penyehatan keuangan (RPK) perusahaan asuransi.

"Upaya penyehatan perusahaan asuransi merupakan tanggung jawab dari pemilik perusahaan. OJK selaku pengawas mendesak pemilik perusahaan untuk bertanggung jawab dan berkomitmen penuh dalam menyelesaikan kewajiban kepada para pemegang polis," kata dia kepada Kompas.com Senin (4/7/2022).

Selengkapnya klik di sini. 

5. Deposito Bank Neo Commerce Tidak Dijamin LPS, Ini Penjelasan Manajemen

PT Bank Neo Commerce Tbk menegaskan, simpanan deposito nasabah tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ini tidak terlepas dari tingginya bunga deposito yang ditawarkan bank digital itu.

SVP Head of Investor Relation Bank Neo Commerce Indra Cahya mengatakan, saat ini perusahaan menawarkan bunga mulai dari 6,5 persen tahun untuk deposito dengan tenor 7 hari. Bahkan, bank dengan kode emiten BBYB ini menawarkan bunga sebesar 8 persen per tahun, untuk deposito dengan tenor 12 bulan.

Besaran bunga yang ditawarkan Bank Neo Commerce itu tentu jauh lebih tinggi dari besaran bunga penjaminan simpanan bank umum LPS, yakni 3,5 persen. Oleh karenanya, Indra memastikan, deposito nasabah tidak dijamin oleh LPS.

"Yang pasti suku bunga penjaminan LPS jauh di bawah kita, terus terang saja. Makanya I have to tell u very bluntly, kita ngga ikutan LPS penjaminan," ujar Indra di Jakarta, Senin (4/7/2022).

Terkait dengan hal itu, Indra bilang, perusahaan secara aktif menginformasikan kepada nasabah, deposito tidak dijamin oleh LPS. Informasi dilakukan perusahaan melalui berbagai kanal.

Selengkapnya klik di sini. 

https://money.kompas.com/read/2022/07/05/060000126/-populer-money-5-rs-segera-uji-coba-kelas-rawat-inap-standar-jkn-bukalapak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke