Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Tahan dari Gejolak Global, Ekonom: Pertumbuhan Ekspor Jadi Payung Bagi Perekonomian

Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di Semester I 2022 yang mampu mencapai 5,23 persen secara tahunan.

Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman mengatakan, ketahanan perekonomian Indonesia terhadap gejolak global ini karena ditopang oleh dua faktor.

"Kami melihat posisi indonesia menghadapi berbagai gejolak dan tantangan global saat ini cukup kuat," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Langham Jakarta, Kamis (12/8/2022).

Berikut dua faktor tersebut. 

1. Indonesia jadi ekportir komoditas

Peran Indonesia menjadi net eksportir komoditas unggulan di tengah gejolak harga komoditas dunia rupanya menjadi nilai tambah di kondisi seperti ini.

Di kawasan Asia, negara pengekspor komoditas sangatlah jarang. Berdasarkan catatannya, negara net eksportir komoditas di Asia ialah Indonesia dan Malaysia.

Dengan menjadi net eksportir komdoitas, Indonesia mampu mendapatkan keuntungan dari penjualan komoditas lantaran harga komoditas dunia sedang mengalami lonjakan.

"Jadi walaupun kita merupakan net importir minyak dan bensin, kita merupakan net eksportir yang besar untuk komoditas-komditas lain seperti batu bara, sawit, dan belakangan ini juga logam dasar," jelas Helmi.

2. Pangsa pasar ekspor Indonesia meningkat

Kemudian faktor lainnya yang membuat perekonomian Indonesia cukup kuat ialah ekspor mengalami peningkatan pangsa pasar (market share) terutama di negara-negara besar di dunia seperti China.

Hal ini rupanya ditopang oleh ekspor komoditas logam dasar yang selama 5-7 tahun terakhir banyak investasi yang masuk ke sektor tersebut.

Kemudian, sejak tahun 2020 sektor logam dasar ini mulai berproduksi sehingga hasilnya dapat diekspor ke kawasan Asia terutama China.

"Misalnya dalam beberapa tahun terakhir dari tidak memproduksi nikel secara signifikan, sekarang Indonesia sudah menempati atau berkontribusi sekitar 70 persen produksi nikel dunia," imbuhnya.


Keseimbangan di pasar valas

Secara keseluruhan, kontribusi ekspor komoditas unggulan ini menjadi penyelamat Indonesia di kala kondisi global sedang tidak baik seperti saat ini.

"Pertumbuhan ekspor ini, baik ekspor komoditi sumber daya alam maupun logam dasar ini ibarat payung bagi perekonomian Indonesia di saat globalnya sedang hujan," tuturnya.

Kinerja ekspor yang sangat baik ini membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sehingga dapat menopang keseimbangan di pasar valuta asing (valas).

Padahal kondisi pasar uang dan obligasi dunia tengah terjadi arus keluar modal (capital outflow) di berbagai negara berkembang akibat kenaikan suku bunga acuan AS.

"Pasar valas kita masih relatif stabil walaupun rupiah tetap depresiasi seiring dengan depresiasi mata uang negara lain," kata Helmi.

https://money.kompas.com/read/2022/08/12/113000026/indonesia-tahan-dari-gejolak-global-ekonom--pertumbuhan-ekspor-jadi-payung

Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke