Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Bunga BI Naik, Sinyal Kuat Kenaikan Harga BBM Subsidi

Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, sebelum memutuskan suku bunga BI naik, kemungkinan BI sudah mendapatkan informasi terkait kenaikan BBM subsidi.

Oleh karenanya, untuk mengantisipasi hal tersebut BI berupaya memitigasi kenaikan harga BBM subsidi dengan kenaikan BI rate agar inflasi tidak melambung tinggi.

"Kemungkinan BI sudah ada info kalau BBM subsidi akan naik dan BI menaikkan suku bunga acuan sebagai antisipasi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/5/2022).

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. Menurutnya, kenaikan BI rate ini menjadi sinyal dari kenaikan harga BBM subsidi dalam waktu dekat.

"Kenaikan suku bunga acuan sepertinya indikasi bahwa BBM subsidi akan naik dalam waktu singkat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/8/2022).

Mitigasi harga BBM subsidi naik

Sebelumnya BI mengungkap kenaikan suku bunga BI sebagai langkah pre-emptive (mendahului) dan forward looking (melihat ke depan) untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi akibat kenaikan harga BBM nonsubsidi dan inflasi volatile food.

Namun menurut Bhima, BI bukan hanya memitigasi kenaikan harga BBM nonsubsidi tetapi BI juga melihat akan adanya kenaikan harga BBM subsidi baik pertalite maupun solar.

"Bukan hanya yang non subsidi disesuaikan dengan harga pasar, tapi BI pre emptives terhadap naiknya pertalite maupun solar," ucapnya.

Tidak hanya itu, dia memperkirakan jika harga BBM subsidi naik sampai 30 persen, maka BI kemungkinan akan kembali menaikkan BI rate-nya.

Saat ini baik pemerintah maupun BI tengah mengkalkulasi dampak kenaikan harga BBM subsidi kepada inflasi, daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi, hingga nilai tukar rupiah.

"Kalau BBM subsidi naiknya 30 persen maka BI setelah kenaikan harga diperkirakan akan menambah bunga acuan 75-100 basis poin sepanjang tahun," tukas Bhima.

Suku bunga BI naik 0,25 persen

Diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) putuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (DRRR) sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen menjadi 3,75 persen dan berlaku efektif sejak (/8/2022).

Dengan demikian, suku bunga deposit facility naik 25 bps menjadi 3 persen dan lending facility naik 25 bps menjadi 4,5 persen.

"RDG BI pada 22-23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7DRRR sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers, Selasa (23/8/2022).

Perry mengatakan, keputusan BI menaikkan suku bunga acuan ini dilakukan sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memitigasi peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga BBM non-subsidi dan inflasi volatile food.

Selain itu, langkah ini juga diambil agar dapat memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya.

Sebab saat ini ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat.

"BI juga terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional," ucap Perry.

https://money.kompas.com/read/2022/08/24/084949726/suku-bunga-bi-naik-sinyal-kuat-kenaikan-harga-bbm-subsidi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke