Akhir Pekan, IHSG Ditutup Melemah 0,54 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan sesi II di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/8/2022). Sejak pembukaan perdagangan sesi II, indeks saham nasional terus bergerak di zona merah.

Melansir data RTI, IHSG ditutup melemah pada level 7.135,25 pada sesi perdagangan hari ini. Nilai tersebut turun 38,96 poin atau 0,54 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya, yakni 7.174,21 poin.

Selaras dengan koreksi itu, 289 saham ditutup di zona merah, 216 menguat, dan 195 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi seharian ini turun menjadi Rp 13,75 triliun dengan volume 30,82 miliar saham.

Emiten teknologi menjadi sektor yang mencatatkan koreksi paling dalam yakni 1,14 persen. Sementara itu, sektor energi menjadi sektor yang menguat paling tinggi, sebesar 0,78 persen.

Lagi-lagi, Bumi Resources (BUMI) menjadi emiten yang paling banyak ditransaksikan hari ini, dengan volume transaksi sebanyak 7,4 miliar saham. Kemudian diikuti oleh Sentul City (BKSL) dan Smartfren Telecom (FREN) masing-masing sebesar 1,2 miliar dan 1,1 miliar saham.

Adapun top losers ditempati oleh Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA) yang terkoreksi 6,67 persen ke Rp 252. Kemudian, Jaya Konstruksi Manggala Prata (JKON) turun 6,5 persen ke Rp 115. Lalu, Solusi Sinergi Digital (WIFI) merosot 5,15 persen ke Rp 258.

Di sisi lain, top gainers siang hari ini ditempati oleh Ricky Putra Globalindo (RICY) yang melesat 24,41 persen ke Rp 158. Kemudian diikuti oleh Ancora Indonesia Resources (OKAS) naik 24,29 persen ke Rp 174. Lalu, Arkha Jayanti Persada (ARKA) menguat 22 persen ke Rp 61.

Berbeda dengan IHSG, bursa Asia lain terpantau bergerak variatif atau mixed, di mana Nikkei naik 0,57 persen ke 28.641,38, Hang Seng Hong Kong melesat 1,01 persen ke 20.170,04, dan Straits Times naik 0,25 persen ke 3.256,03. Sementara itu Shanghai Komposit melemah 0,31 persen ke 3.236,22.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.