Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Program Ekstensifikasi Food Estate Kementan Sulap Lahan Tidur 15 Tahun Sukses Panen

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) sukses menjalankan program ekstensifikasi di lahan Food Estate di Desa Batuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Menariknya, program ekstensifikasi lahan itu dilakukan di sebuah lahan yang sudah lama tidak digunakan alias "lahan tidur" selama 15 tahun.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, menjelaskan bahwa hasil panen raya di lahan tidur itu mampu mendorong penguatan ketahanan pangan nasional. Ia juga berharap kesuksesan tersebut dapat memicu swasembada pangan nasional.

“Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lahan dan air, serta pemberdayaan petani dalam meningkatkan kesejahteraan petani harus terus dioptimalkan melalui kegiatan ekstensifikasi lahan Food Estate, salah satunya di Kabupaten Kapuas,” kata Ali dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (28/8/2022).

Ali menambahkan, program ekstensifikasi lahan itu merupakan strategi dan terobosan dalam penambahan luas sawah peningkatan produksi beras sebagai upaya menjaga stok cadangan pangan nasional, terutama dalam mengantisipasi krisis pangan.

“Lokasi ekstensifikasi lahan sudah 15-20 tahun tidak pernah ditanam padi. Oleh sebab itu, dengan adanya kegiatan ekstensifikasi lahan dari Kementan, sangat disambut baik oleh petani,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa dari total luas lahan Food Estate, ekstensifikasi di Desa Batuah seluas 430 hektare, tertanam seluas 333 hektare. Dari luasan tanah 333 hektare, yang sudah siap panen seluas 100 hektare.

"Luas tanaman yang siap dipanen hari ini seluas 35 hektare terletak di Rey 6 dan Rey 7. Potensi hasil per hektar 3,5 sampai 4 ton," jelasnya.

Sedangkan, untuk varietas padi yang ditanam, petani menggunakan varietas padi lokal siam seperti Siam Gaul, Siam Kupang, Siam mayang, Karangdukuh, Pandak, Bayar pahit, Palas udang dan Krukut.

Bupati Kapuas, Iben Brahim S Bahat, turut mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Kementan yang telah menetapkan wilayah Kabupaten Kapuas sebagai kawasan Food Estate di Kalimantan Tengah.

"Ada banyak bantuan yang luar biasa dari pemerintah pusat. Sehingga, Kabupaten Kapuas semakin dibantukan dalam bidang pertanian," ujar Iben.

Iben mengatakan, sejak tujuh tahun lalu, wilayah Kapuas telah menjadi lumbung padi dan berkontribusi sebesar 51 persen di Kalimantan Tengah.

Ke depan, Iben optimistis sektor pertanian di Kabupaten Kapuas akan terus membaik jika semua ditata dengan baik, mulai dari air hingga prasarana dan sarana lainnya.

"Harapannya, program ini pelan-pelan akan terus diperbaiki. Saya optimistis dengan bantuan Presiden Jokowi dan Kementan yang telah mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kapuas. Kami yakin dan percaya bahwa Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di masa depan," tutur Iben.

"Peran penting menjaga ketersediaan pangan nasional tidak hanya tugas Kementan, tapi juga tanggung jawab bersama, antara pemerintah dengan masyarakat. Utamanya, penyediaan pangan yang berasal dari produksi dalam negeri," tutur Mentan SYL.

https://money.kompas.com/read/2022/08/28/095415026/program-ekstensifikasi-food-estate-kementan-sulap-lahan-tidur-15-tahun-sukses

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke